- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Perusahaan penyedia sistem navigasi atau GPS, Garmin, mengeluarkan produk smartwatch yang menggunakan teknologi sensor elevate.
Menurut Managing Director South Asia / India Region Garmin, Engelhard Sundoro, teknologi tersebut bisa mendeteksi denyut jantung pengguna.
"Tak cuma bisa deteksi denyut jantung berapa banyak per menit, tapi juga menganalisis kualitas denyut jantung. Ini semua pakai elevate," kata dia, saat ditemui pada peluncuran smartwatch analog Vivomove HR, Kamis, 15 Maret 2018.
Teknologi ini, lanjut Sundoro, akan bekerja saat pengguna memakai jam tersebut dan bisa mendeteksi hingga 24 jam pemakaian.
Dengan sensor elevate maka jam tangan bisa mendeteksi ritme jantung yang berbeda-beda. Mulai dari akibat stres, kurang tidur, ataupun saat sedang berolahraga.
Letak sensor berada di belakang jam tangan dengan tiga lampu dan photo detector yang berfungsi membaca denyut jantung penggunanya.
"Lampunya berwarna hijau yang fungsinya kulit kita. Nah, paduan warna hijau di smartwatch dan warna merah pada darah bisa deteksi denyut jantung," jelasnya.
Sundoro menambahkan, dengan perbedaan denyut jantung ini bisa mendeteksi cara mengatur aktivitas saat berolahraga, dengan tujuan, antara lain ingin kurus atau membentuk otot baru, bisa tercapai.
Selain itu, ia mengungkapkan, jam pintar ini juga bisa mendeteksi level stres pengguna, baik saat stres pada level rendah hingga tinggi.
"Produk ini bisa membaca ritme napas dengan fitur timer. Masyarakat cuma tahu saja saya stres, nih. Walaupun sekadar berasa capek atau kepala pusing, but you need take a fresh air," kata Sundoro, menyudahi.
Harga ritel yang dijual untuk Vivomove HR adalah Rp3.399.000 untuk versi Sport sedangkan yang versi Premium dibanderol Rp4.999.000
