Serangan Ransomware Menjadi-jadi, Komputer Bisa Mati Total

Ilustrasi ransomware/malware.
Sumber :
  • uk.reuters.com

VIVA – Kejahatan siber sedang marak-maraknya pada beberapa tahun terakhir. Tahun ini dan depan, diperkirakan serangan dunia maya ini semakin bertambah jumlahnya, serta pengembangan kejahatan kian canggih.

Kenali dan Waspadai Kejahatan Digital yang Sering Terjadi

Chief Executive Officer Avnos, Ivan Goh, mengatakan bahwa kemungkinan serangan ransomware tetap berlanjut. "Selain itu cryptomining dan malware juga akan terjadi. Namun, kerusakan komputer akibat cryptomining tidak akan sebesar jika terkena ransomware," kata Ivan di Jakarta, Rabu 21 Maret 2018.

Perusahaan yang bergerak di layanan keamanan siber itu menambahkan serangan ramsomware lebih dahsyat karena mengakibatkan matinya perangkat komputer secara total.

Kelompok Ini Angkat Hacker Jadi Karyawan, Targetnya Pemerintah

Ia menyebut banyaknya serangan siber ini juga membuat orang-orang Indonesia, khususnya berlangganan, paham dan peduli terhadap bencana yang akan dihadapi. Tak hanya Indonesia, masyarakat di negara lain juga mengalami hal yang sama.

Ivan menuturkan banyaknya orang yang tidak tahu menyeluruh karena keamanan siber terlalu banyak hal teknisnya dan orang tak mengerti soal ini.

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

CEO Avnos, Ivan Goh (kedua kanan).

Dalam serangan tersebut, menurut Ivan, semua sektor bisa terkena imbasnya dengan tingkat kerugian yang sama besarnya, termasuk sektor manufaktur, asuransi, dan perbankan.

Salah satu yang bisa dilakukan agar terhindar dari serangan tersebut adalah memiliki antivirus. Selain itu, menurutnya untuk tidak mencoba-coba membuka link dan file pada email yang pengirimnya tidak dikenal atau familiar.

Ivan juga mengatakan bahwa perusahaannya juga memberitahu tentang keamanan dan kejahatan yang terjadi dalam dunia siber pada pelanggannya.

Mereka mengadakan sharing session untuk memberikan pendidikan memproteksi diri sendiri dari serangan tersebut. "Kami memberitahu bagaimana menyerang daripada memperoteksi diri. Jika Anda tahu cara menyerang, maka Anda akan tahu cara memproteksi," kata Ivan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya