Distribusi Film Pakai Blockchain Tetap Bisa Dibajak

Ilustrasi filmmaker.
Sumber :
  • http://www.vestyles.com/

VIVA – Film Indie berjudul "No Postage Neccesary" menggunakan teknologi Blockchain sebagai channel distribusi. Sutradara Jeremy Culver, seperti dilansir situs Phys, Jumat, 30 Maret 2018, mengaku filmnya yang pertama yang didistribusikan oleh teknologi yang diklaim tak bisa dimanipulasi itu.

Prilly Latuconsina Angkat Bicara Soal Film Horor Religi Indonesia yang Sedang Ramai Disorot

Culver berharap No Postage Neccesary bisa menjadi sinyal perubahan konten untuk berbagi dan menonton film.

Blockchain, yang hadir sejak 2009, berjanji untuk bisa bertransaksi dengan aman dan menerima penghitungan uang, properti atau aset lainnya dengan akurat.

Heboh Soal Film Kiblat, Ustaz Adi Hidayat: Jangan Bertentangan dengan Moral

Keuntungan ini juga yang menjadi alasan Culver memilih Blockchain sebagai tempat distribusi filmnya. Ia bisa mendapatkan bukti royalti secara transparan.

Karena, teknologi ini juga tidak bisa menduplikasi, sehingga bisa menjadi tempat film-film tak bisa dibajak.

Perjuangan Berat Mawar De Jongh Demi Film Para Betina Pengikut Iblis 2

No Postage Neccesary menceritakan mengenai seorang peretas atau hacker yang tidak beruntung dalam kehidupannya. Film ini akan didistribusikan melalui Blockchain di seluruh dunia pada Juni 2018.

Akan tetapi, seorang penulis pop culture, Amy Roberts, membantah bahwa distribusi film menggunakan Blockchain tidak bisa dibajak.

"Contohnya Bitcoin tidak bisa disalin karena mereka hanya masuk di buku besar, bukan file digital. Keasliannya menjadi insentif dan dikelola oleh ribuan operator di seluruh dunia. Namun, media atau data lain, jika disimpan di Blockchain selalu bisa diduplikasi. Blockchain hanya sebuah database," tegas Roberts. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya