- NASA/The University of Kansas/Joseph Tash
VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menjajal proyek baru penelitian di luar angkasa. NASA mengirimkan sperma ke antariksa dan ingin melihat sejauh mana sperma dan sel telur bereaksi saat bertemu di luar Bumi.
Dikutip dari situs NASA, Selasa 3 April 2018, misi yang bernama Micro-11 ini akan mengirimkan sperma dan sel telur ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada bulan ini. Tujuannya untuk mempelajari bagaimana lingkungan tanpa gravitasi berdampak pada sperma.
Sebagaimana jamak diketahui, pada mamalia dan manusia, pembuahan terjadi saat sel sperma berenang menuju sel telur dan kemudian sel sperma menyatu dengan sel telur. Sebelum proses penyatuan itu terjadi, sel sperma harus diaktifkan untuk mulai bergerak.
Agar kualitasnya lebih baik, sel sperma perlu bergerak lebih cepat untuk bisa menyatu dengan sel telur. Pada eksperimen sebelumnya pada landak laut dan sperma banteng menunjukkan, gerakan mengaktifkan sperma lebih cepat terjadi dalam lingkungan mikrogravitasi. Tapi pada lingkungan tersebut, penyatuan sel sperma ke sel telur terjadi lebih lambat.
Nah, dalam percobaan di luar angkasa, peneliti NASA bakal mengirimkan dua jenis sperma mamalia, manusia dan banteng. Sampel itu akan dikirimkan sebagai sampel belu untuk sampai di stasiun antariksa.
Dalam pengujian sementara sperma banteng menunjukkan perubahan gerakan dan penanda lainnya, serupa dengan sperma manusia. Sedangkan sperma manusia secara inheren lebih bervariasi dalam gerakan dan penampilan.
Sampel sperma beku sebelum dikirim ke ISS
Astronaut di ISS nanti akan mencairkan sampel dan menambahkan campuran kimia yang dirancang memicu aktivitas gerakan sperma. Campuran kimia itu juga untuk mendukung penyatuan sperma ke sel telur di antariksa.
Setelah itu sampel sperma dan sel telur yang menyatu itu akan diberikan pengawet dan dikembalikan ke Bumi untuk dianalisis lebih lanjut. Apakah sampel tersebut punya perbedaan dengan sperma yang diaktifkan di Bumi.
Saat ini sampel sperma dalam misi pengujian Micro-11 telah sampai di Kennedy Space Center NASA, di Florida, Amerika Serikat.