Bos Facebook Sering 'Obral' Minta Maaf, Berikut Deretannya

CEO Facebook, Mark Zuckerberg (tengah).
Sumber :
  • REUTERS/Leah Millis

VIVA – Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan permintaan maaf tertulis kepada Kongres Amerika Serikat, atas skandal bocornya data pengguna, Selasa 10 April 2018. Ia menyesal karena mengizinkan aplikasi pihak ketiga mengambil data dari para pengguna Facebook tanpa izin mereka.

Menerapkan Perlindungan Data Pribadi Bukan Tugas yang Mudah

Bos Facebook itu juga mengaku terlalu lambat bertindak serta menanggapi dugaan campur tangan Rusia selama Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016. 

Bukan kali ini bos Facebook itu memohon maaf kepada publik. Dalam catatan Reuters,  sejak 2006 sampai 2011, Zuckerberg berkali-kali ‘mengobral’ maaf atas berbagai persoalan yang mendera perusahaan yang ia dirikan. 

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Berikut deretan permintaan maaf bos Facebook sesuai catatan Reuters, dikutip Selasa 10 April 2018: 

September 2006

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Facebook mulai menggabungkan postingan dari tiap teman pengguna ke dalam fitur News Feed. Langkah Facebook ini memang tidak begitu menabrak data privasi pengguna, namun banyak pengguna terganggu dengan hal ini. 

Zuckerberg kala itu menyadari respons reaktif dari pengguna. Dia langsung meminta maaf. 

"Kami benar-benar melakukan kesalahan dalam hal ini. Kami meluncurkan News Feed dan Mini-Feed, kami mencoba memberi Anda aliran informasi dunia sosial Anda. Kami tidak membangun kendali kontrol privasi pada saat ini," kata dia. 

November 2007

Facebook mengenalkan fitur baru bernama Beacon. Fitur ini memberitahu teman pengguna barang apa yang baru mereka beli. Niatan Facebook itu mendapat protes pengguna. Beberapa hari kemudian, Facebook menyadari fitur ini ditentang pengguna. Media sosial itu berusaha memadamkan protes, sampai Zuckerberg menyampaikan permintaan maaf. 

"Kami telah membuat banyak kesalahan membuat fitur ini, tapi kami telah berbuat banyak untuk menanganinya. Ringkasnya, kami melakukan pekerjaan buruk dengan rilis fitur ini dan untuk itu saya memohon maaf. Alih-alih sigap, kami lambat untuk memutuskan solusi yang tepat. Saya kesal dengan cara kami menangani situasi ini," kata bos Facebook itu. 

Februari 2009

Facebook mengubah ketentuan layanan mereka. Langkah media sosial raksasa itu menuai tudingan dari pengguna. 

Melihat reaksi marah pengguna, Zuckerberg turun tangan. Dia kembali meminta maaf atas langkah perusahaan. 

"Kami berada pada titik yang menarik dalam pengembangan dunia online yang terbuka, yang mana masalah ini sedang dikerjakan," kata dia. 

CEO Facebook, Mark Zuckerberg

April 2010

Wall Street Journal menemukan Facebook mengizinkan pengiklan mengakses identitas khas pengguna. Dengan ID pengguna tersebut, pengiklan bisa melacak perilaku konsumsi pengguna. Facebook kebakaran jenggot dan kelabakan menenangkan kemarahan pengguna. Zuckerberg kembali pasang badan untuk Facebook. 

"Kadang kami terlalu gegabah dan setelah mendengar kekhawatiran baru-baru ini, kami meresponsnya. Dalam beberapa pekan, kami akan menambah kendali privasi yang lebih mudah untuk digunakan. Kami juga akan memberi Anda cara mudah untuk mematikan layanan pihak ketiga. Kami terus bekerja keras untuk membuat perubahan ini segera tersedia," kata dia. 

November 2011

Facebook menandatangani keputusan persetujuan dengan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat. Langkah ini setelah penyelidikan pelanggaran privasi yang dilakukan Facebook. 

"Pertama-tama saya mengakui kami telah membuat serangkaian kesalahan. Baru-baru ini Komisi Perdagangan Federal AS menetapkan kesepakatan dengan Google dan Twitter yang membantu membentuk standar privasi baru bagi industri kami. Hari ini Komisi itu mengumumkan kesepakatan yang sama dengan Facebook," kata dia.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya