Kenapa Kominfo Tak Beri Deadline ke Facebook

Media sosial Facebook.
Sumber :
  • Athens magazine

VIVA – Pemerintah sedang menunggu jawaban Facebook atas skandal pelanggaran data pengguna tanah air. Facebook sebelumnya menduga ada 1 juta lebih data pengguna Facebook Indonesia yang bocor dalam skandal yang melibatkan Cambridge Analytica. 

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Facebook sudah diberi dua kali surat peringatan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan jawaban atas masalah perlindungan data pribadi pengguna. Namun dua surat peringatan dilayangkan, tidak disertai dengan tenggat jawaban yang harus diberikan Facebook ke Kementerian Kominfo. 

Berbeda dengan saat menutup Telegram atau Tumblr, Kementerian Kominfo menyertakan tenggat kepada dua platform itu, sebelum mengambil tindakan tegas pada konten negatif dua platform itu. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, lebih baik berhati-hati karena sampai saat ini kementeriannya belum memegang bukti pasti soal penyalahgunaan data yang menyeret nama Facebook itu. 

"Karena ada buktinya, saya punya buktinya. Saya tutup tidak ada buktinya, bisa enggak saya dituntut? Mau saya dituntut? Enggak mau saya. Saya tutup Tumblr, karena saya punya bukti 6.900 (konten negatif). Bawa ke pengadilan saya punya buktinya," jelas Semuel di Jakarta, Selasa 24 April 2018. 

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

Peringatan lisan pertama Kementerian Kominfo ke Facebook dilayangkan pada 25 Maret 2018. Kementerian Kominfo lalu memberikan surat pernyataan pertama 5 April 2018 dan ditindaklanjuti dengan surat peringatan kedua pada 11 April 2018.

Namun Semuel menyatakan, Kementerian Kominfo akan langsung menutup Facebook jika terjadi masalah saat proses audit ini. Sekarang kementerian yang dipimpin Rudiantara itu telah membentuk tim untuk memantau terus kondisi masalah itu. 

"Kalau ditemui, kita tidak ada keraguan melibatkan Facebook. Kita pernah tutup Telegram, kita tutup juga," tegasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya