- Anadolu Ajansi/Eko Siswono Toyudho
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan, terdapat dua masalah besar yang menimpa Facebook saat ini. Pertama, skandal penyalahgunaan data dan menjadi masalah bagi etnis Rohingya di Myanmar.
Untuk itu, dia memberikan tiga cara menjauhi masalah dari salah satu platform media sosial besar itu.
Puasa
Rudiantara menganjurkan hal ini beberapa kali, termasuk di akun Twitternya. Menurutnya, tidak ada yang salah untuk puasa sementara mengakses Facebook.
"Puasa apa salahnya sih. Dan puasa kan bukan berarti berhenti, untuk sementara tidak. Kalau puasa dari Facebook kan masih ada media sosial lain. Lebih banyak sekarang, Instagram. Kenapa enggak pakai itu," ujarnya ditemui di Jakarta, Rabu 25 April 2018.
Hati-hati
Anjuran puasa pada Facebook itu memang tak begitu disambut pengguna media sosial. Masih banyak orang yang tidak bisa putus dari Facebook. Alasannya bermacam-macam, selain kenyamanan, bagi pengguna Facebook, juga dijadikan ajang berjualan atau bertemu teman lama yang membuat makin sulit untuk melepaskan diri dari media sosial tersebut.
Rudiantara mengatakan, jika memang tak bisa lepas atau puasa Facebook, ya sebaiknya pengguna harus tetap berhati-hati pada data pribadi masing-masing.
"Walaupun terpaksa hati-hati dengan data yang di-submit," ujarnya.
Pakai buatan Indonesia
Rudiantara menganjurkan untuk berpindah ke media sosial atau aplikasi pesan instan lain, selain Facebook. Dia malah mengajak pengguna internet untuk memakai produk buatan lokal.
"Apa salahnya sih pakai media sosial atau messenger dari Indonesia. Kali-kali dukung lah punya Indonesia," tutur Rudiantara.
