Gaya Mark Zuckerberg Kendalikan Facebook Mirip Diktator

Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • REUTERS/Stephen Lam

VIVA – Salah satu pemegang saham Facebook mengkritik keras cara Mark Zuckerberg dalam mengendalikan perusahaannya. Pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook itu dinilai menjalankan kendali perusahaan layaknya diktator.

Perang OS VR, Mark Zuckerberg Bakal Geser visionOS Milik Apple dengan Meta Horizon

Kepala Informasi California State Teachers' Retirement System (CaISTRS), Christoper Ailman. Dia mengatakan, pasar modal sejatinya mempunyai sistem demokrasi, tapi sistem yang dijalankan Facebook menurutnya sangat jauh dari hal tersebut.

"Ada sesuatu yang salah," kata Ailman, dikutip dari CNBC, Jumat 11 Mei 2018.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Per akhir 2017, CaISTR mempunyai aset US$224,4 miliar, dan memiliki US$650,4 juta dalam saham Facebook.

Ailman menyerang, sistem pengambilan keputusan strategi perusahaan di Facebook. Menurutnya struktur pengendali keputusan perusahaan seharusnya menjadi lebih terbuka dengan perubahan perusahaan. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

"Ketika Facebook mengubah strukturnya untuk mengambil keuntungan, mereka seharusnya mengubah struktur dewan (Facebook) menjadi lebih terbuka, dan kami berpikir ada suatu problem dengan satu orang yang bertanggung jawab atas perusahaan," jelasnya.

Dalam menjalankan perusahaan, Zuckerberg memiliki hak suara mayoritas terhadap perusahaan. Bos Facebook itu merancang kendali perusahaan raksasa teknologi itu dengan saham kelas ganda (dual class). 

Dalam desain itu, saham kelas B Facebook dikendalikan oleh Zuckerberg dan sekelompok kecil orang dalam Facebook, yang mempunyai 10 suara per lembar saham. Sedangkan pemegang Saham kelas A, hanya memiliki satu suara per lembar saham. Dengan sistem tersebut, Zuckerberg dan orang dalam Facebook, menguasai hampir 70 persen dari pengendali saham di Facebook.

Manajer portofolio CaISTRS, Aeisha Mastagni menuding Zuckerberg memerlukan sistem pemegang saham dual class

"Mengapa Zuckerberg memerlukan faktor struktur kelas ganda? Apa karena dia tidak ingin pemerintah terlibat dalam sebagian perusahaan ini? Jika demikian, impian Amerika ini sekarang serupa seperti diktator," jelasnya.

CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Juru bicara Facebook membantah tudingan sang pemegang saham tersebut. Facebook menegaskan, dewan direksi perusahaan meyakini struktur modal yang ada di perusahaan berkontribusi terhadap stabilitas dan pengendali perusahaan.

Mastagni merasa tak puas dengan sistem kendali saham dan perusahaan yang dijalankan Facebook.

"Satu orang saja tidak bisa membuat keputusan. Kami telah melihat beberapa keretakan dalam manajemen Facebook, terutama pada tahun ini," ujarnya.

Keretakan yang paling menonjol adalah skandal kebocoran data yang melibatkan Cambridge Analytica, yang dituduh mendapatkan 50 juta profil pengguna Facebook secara tidak sah dalam rangka bermain di Pemilu AS pada 2016. 

Meski tak puas dengan aturan saham Facebook, CaISTRS sejauh ini belum ada rencana mencabut saham yang ada di Facebook. 

"Kami berada di sini untuk jangka panjang," katanya.

Ailman mengatakan, misinya yakni ingin menghilangkan saham kelas ganda membangkitkan Silicon Valley. 

"Kami ingin melihat lebih banyak demokrasi di perusahaan mereka, dan lebih bertanggung jawab dalam manajemen," kata Ailman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya