Facebook Dkk Diklaim Hapus Ratusan Konten Radikal Sejak Pagi

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan rapat teknis dengan lima platform. Kelimanya adalah Google, Facebook, YouTube, Telegram, dan Twitter.

Snackvideo Bersih-bersih Konten Negatif

Pertemuan ini masih berhubungan dengan aksi pengeboman dan radikalisme yang terjadi beberapa hari terakhir di sejumlah kota di Jawa Timur.

Menkominfo Rudiantara mengatakan, terjadinya aksi radikalisme di Indonesia membuat pemerintah mengetatkan pengamanan. Salah satunya memberantas akun maupun konten berbau radikal yang menjamur di dunia maya.

174 Konten Negatif Ditutup, Mayoritas dari Twitter

"Sudah ada sebagian akun dan konten yang di-takedown maupun remove. Ada juga yang belum. Mengapa? Karena kami bekerjasama dengan aparat penegak hukum, seperti Polri maupun BNPT," kata Rudiantara di Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.

Ia melanjutkan, nantinya akun yang belum di-takedown atau remove ini akan ditelusuri terlebih dahulu asal jaringannya. Kemudian, tinggal menunggu waktu untuk dilakukan pemblokiran.

Tanggapan Kominfo Soal Ancaman Google Deindex Situs Berita

Berdasarkan data yang diungkapkan Rudiantara, terhitung sejak pagi tadi, Facebook sudah menghapus 300 lebih akun dari 450 akun yang diidentifikasi berhubungan dengan aksi radikalisme.

Selanjutnya, YouTube menghapus 40 persen konten radikal dari 250 lebih video yang dilaporkan. Twitter menghapus setengah dari 70 aduan. Telegram sudah men-takedown 280 lebih akun.

"Kerja sama dengan lima platform ini sangat membantu kerja pemerintah. Ini mungkin karena musuh bersama. Ke depan, saya harap kerja sama ini semakin ditingkatkan," ujar Rudiantara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya