- Jonathan Brady / Pool via REUTERS
VIVA – Gaung Royal Wedding atau Pernikahan Kerajaan Inggris antara Pangeran Harry dan Meghan Markle sampai ke dunia maya. Meski begitu, perlu berhati-hati jika melihat sebuah cuitan di media sosial yang meminta pengguna mekreasikan namanya menjadi nama versi Kerajaan Inggris.
Dalam cuitan yang tersebar, seperti dikutip Mirror, Minggu, 20 Mei 2018, warganet, khususnya pengguna Twitter, diiming-imingi bisa mempunyai nama seperti anggota kerajaan, yaitu memiliki gelar diikuti nama depan lalu nama keluarga dan terakhir tempat tinggal.
Contohnya, pengguna media sosial bisa memiliki gelar "royal name" menjadi "Lord" atau "Lady" lalu diikuti dengan nama salah satu kakek atau nenek untuk nama depan. Sedangkan, nama keluarga menggunakan nama dari binatang peliharaan pertama.
Kemudian, setelah kata “of” diminta untuk menuliskan nama jalan tempat pengguna lahir atau dibesarkan. Seorang warganet di akun Twitter-nya, @dixonij, men-tweet bahwa pengguna Twitter jangan terpengaruh dengan cuitan tersebut.
Karena, menurut dia, ini bagian dari serangan siber dan sama saja menyebarluaskan data pribadi pada orang lain yang tidak berhak untuk mengetahui.
"Oleh karena itu, faktor keamanan menjadi penting di sini. Karena, mereka (peretas/hacker) mencoba untuk mengakses sebuah akun pengguna secara online," papar @dixonij.
Ia juga mengingatkan warganet, khususnya Twitter, agar sebaiknya tidak perlu ikut mengganti nama dan mempostingnya. "Ini memang seperti permainan biasa saja yang ada di media sosial kebanyakan. Tapi harus diingat permintaan tersebut akal-akalan hacker untuk membobol data pribadi Anda," ungkap @dixonij.
