- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Seluruh operator telekomunikasi akan mengecek silang perhitungan berapa jumlah pelanggan riil mereka usai registrasi ulang. Namun untuk mendapatkan hasil pelanggan yang riil, operator membutuhkan banyak waktu.
"Tahapan cross check yang membutuhkan waktu beberapa bulan," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR, Rabu 23 Mei 2018.
Dalam RDP itu, Rudiantara meminta semua pihak untuk menunggu sampai sekitar akhir tahun untuk menyelesaikan pengecekan silang jumlah pelanggan tersebut.
Setiap operator akan mengecek apakah terdapat 1 NIK yang menggunakan beberapa kartu. Selain itu untuk kemungkinan pengguna yang menggunakan beberapa operator juga akan dilakukan pengecekan antaroperator.
Rudiantara menyebutkan, berdasarkan dari data dunia, jumlah pengguna riil kartu SIM hanya berkisar 67 persen dari jumlah nomor yang digunakan. Jika mengikuti formulasi tersebut, maka kemungkinan besar jumlah data pelanggan prabayar pengguna Indonesia sekitar 171 jutaan.
"Ada di lebih satu operator dianggap satu. Jadi kita punya pelanggan yang riil itu berapa," ujar Rudiantara.
Beberapa anggota Komisi I DPR mengusulkan cara pengecekan agar lebih cepat. Salah satu usul yang berkembang yakni dengan teknologi komputer.
"Pendekatan by name (bisa) terdata lebih akurat. Saya setuju cross checking antara operator perlu dilakukan," tutur anggota komisi, Andreas Hugo.
Jumlah nomor prabayar yang sudah teregistrasi hingga proses akhir 30 April 2018 adalah 254,7 jutaan. Menurut Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI), Merza Fachys jumlah yang nomor prabayar tersebut sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 262 juta jiwa dengan pengguna internet sebesar 143 juta orang.
