Retas Blockchain 'Nguras' Tenaga, Hacker Bisa Rugi Besar

Ilustrasi Blockchain.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Kemungkinan untuk membobol sebuah teknologi memang sangat terbuka lebar, termasuk Blockchain sekali pun. Teknologi ini walaupun banyak disebut sulit untuk ditembus, ternyata memiliki celah untuk ditembus. 

Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Diminta Lakukan Riset dengan Teliti

Salah satunya dengan menyerang semua server yang terhubung atau pun menyerang 50+1 persen dari server untuk mengubah semua informasi yang ada. Namun ternyata kerugian besar menghantui para peretas Blockchain, khusunya untuk sektor Bitcoin. 

"Bitcoin yang paling susah dan paling mahal. Blockchain itu intinya record dari transaksinya. Dijebol Blockchain berarti ada yang ganti record-nya. Selama ini belum ada yang berhasil sekali pun. Harga juga sangat mahal (untuk meretasnya)," jelas Founder Member of Indonesian Blockchain Network, Kenneth Destian Tali, di Jakarta, Jumat 25 Mei 2018. 

Data Center Ini Ngakunya Paling Hemat Energi se-Jakarta

Ia menghitung untuk meretas Blockchain banyak yang harus dikeluarkan salah satunya pengeluaran biaya listrik yang digunakan. Namun bagi korban peretasan, tidak akan merugi sebanyak peretasnya. 

Jadi bagi korban, hanya perlu untuk investasi satu server untuk menyiapkan penangkal para peretas. 

Pintar Investasi Kripto Lewat Wadah Edukasi

Tapi bagi para peretas dengan investasi yang sudah dikeluarkan tidak menjamin, peretasan akan berhasil dilakukan. Jika sudah berhasil juga kerugian bisa melanda peretas, karena kepercayaan orang lain terhadap Blockchain bisa menurun dan tidak punya nilai jual lagi. Dengan demikian peretas bisa kehilangan incaran lagi. 

"Tapi yang paling hebatnya dari Bitcoin, cost of defense sangat rendah. Cost of attack-nya sangat tinggi," tuturnya. 

Jadi menurutnya, lebih baik menginvestasikan uang untuk meretas dengan membelanjakan Bitcoin secara sah. Itu akan membuat lebih banyak keuntungan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya