Borok Baru Facebook dalam Skandal Bocor Data, Parah Pokoknya

Mantan Manajer Operasi Faceboo, Sandy Parakilas
Sumber :
  • Instagram/@theobjective_es

VIVA – Borok Facebook dalam skandal penyalahgunaan data hampir ratusan juta data pengguna di seluruh dunia, makin terungkap. Salah satu tim internal yang menangani klien Cambridge Analytica, Sandy Parakilas, mengungkapkan pembocoran data pengguna di Facebook adalah aktivitas yang rutin. 

Menerapkan Perlindungan Data Pribadi Bukan Tugas yang Mudah

Peran Parakilas di Facebook yakni Manajer Operasi Facebook yang bertanggung jawab atas kebijakan memanen data. Namun karena borok skandal itu, Parakilas dipecat dari media sosial besutan Mark Zuckeberg.

"Fokus saya adalah pada semua data yang tertinggal di Facebook sampai mengatur para pengembang yang tak bisa dipantau Facebook. Jadi kami tak punya ide apa yang pengembang harus lakukan saat ini," jelasnya dikutip dari laporan The Guardian, Kamis 31 Mei 2018. 

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Parakilas juga mengungkapkan borok Facebook lainnya. Menurutnya, media sosial raksasa itu dengan sengaja membuat Syarat dan Ketentuan Facebook diatur sedemikian rupa agar tak dibaca dan tak dipahami pengguna. Parahnya lagi, Parakilas mengungkapkan, Facebook sengaja tidak menegakkan hukum misalnya dengan tak mau mengaudit pengembang eksternal. Langkah itu untuk memastikan tidak ada gugatan data pengguna. 

"Langkah pengawasan Facebook itu sangat menyakitkan. Karena saya tahu pengembang bisa mencegah hal itu," jelasnya. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Belum cukup itu saja, pembuka borok Facebook itu mengungkapkan, begitu data pengguna tersimpan di server Facebook, pengembang luar Facebook tidak punya kendali apa pun. 

Media sosial Facebook.

Parakilas mengatakan, sejatinya dia sudah mengingatkan eksekutif Facebook atas bahaya data bocor setelah melalui pengembang eksternal. Namun eksekutif Facebook malah mengabaikannya dan meminta Parakilas tutup mulut, tidak usah sok pintar. 

"Apakah kami benar-benar ingin melihat apa yang kamu temukan?" ujar eksekutif yang tak disebutkan namanya itu.

Dari jawaban petinggi itu, Parakilas berkesimpulan Facebook sudah tahu akan terjadi masalah dan media sosial itu sengaja mengacuhkan karena merasa punya posisi kuat jika digugat dalam penyalahgunaan data. 

Setelah dipecat Facebook, Parakilas kini menjadi Manajer Produk Uber. Pria tersebut dikenal sangat kritis terhadap kebijakan Facebook sebelumnya yang mana memungkinkan pengembang mengakses data pribadi pribad teman-teman korban skandal data. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya