Konten Radikalisme Menurun, Kominfo Terus Patroli

Jumlah situs-situs yang di-crawling di Security Operations Center Kominfo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

VIVA – Konten radikalisme di media sosial telah mengalami penurunan sejak pekan kemarin. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, tren penurunan itu karena pemberitaan serta postingan mengenai radikalisme dan terorisme juga menurun beberapa hari belakangan ini.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Meski terjadi penurunan, Kominfo tetap akan berpatroli menyisir konten negatif tersebut. "Ini sudah menurun sejak puncaknya tanggal 21 (Mei). Artinya tinggal seharian 40-an konten yang kena," ujarnya ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta, Kamis petang 31 Mei 2018. 

Ia mengungkapkan, sejak berlangsungnya kejadian-kejadian terorisme hingga 21 Mei 2018, dalam sehari, Kominfo bisa menjaring hingga 400 konten yang berhubungan dengan radikalisme. 

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

Dari hasil penyisiran ditemukan 20 ribuan lebih media sosial dan situs yang diduga berkaitan dengan konten radikalisme. Rudiantara menyatakan, sampai saat ini ada 4078 media sosial dan situs yang sudah ditutup oleh Kominfo. Dari jumlah tersebut, sekitar setengahnya masih berasal dari platform Facebook dan Instagram.

Untuk penindakan konten ekstremis di luar dunia maya, Kominfo terus berkoordinasi dengan polisi untuk dikenai sanksi pidana. 

Pakar Dukung BNPT Tangkal Konten Radikalisme: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

"Hukum di dunia nyata polisi. Kami koordinasi terus dengan polisi," tuturnya. 

Rudiantara berjanji, Kominfo akan terus menyisir dan memverifikasi konten yang meresahkan tersebut. Kominfo tidak akan mengabaikan masalah radikalisme. 

"Tetapi menurun tidak boleh membuat kita abai dan lalai, penyisiran dan verifikasi tetap dilakukan. Tadi saya katakan sisir verifikasi tetap dilakukan, sisir verifikasi ini ada 20 ribuan." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya