3 Hal Penting Bagi Gojek Saat Masuk Singapura

Helm khas Gojek
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Gojek telah mengonfirmasi mereka akan melebarkan sayap bisnisnya ke Singapura dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara lainnya. 

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Kedatangan Gojek ke Singapura itu nampaknya memang ditunggu. Sebab, platform layanan transportasi digital itu terbukti memiliki pendukung kuat dan investor pasar yang sebanding dengan Grab. 

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 8 Juni 2018, berikut 3 hal yang harus dipikirkan oleh Gojek saat datang di Singapura.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

Diskon besar-besaran

Gojek kemungkinan bakal mendiskon besar-besaran saat mulai bisnisnya sangat terbuka lebar. Ini menjadi salah satu cara tercepat mereka untuk merekrut pelanggan baru. 

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Namun Gojek juga harusnya belajar dari kegagalan Uber di Asia Tenggara. Strategi kehilangan uang di awal harus dipikirkan matang-mata oleh perusahaan asal Indonesia jika benar-benar ingin bertahan lama. 

Ilustrasi pemesanan Gocar

Contek strategi Indonesia

Salah satu yang mungkin dilakukan Gojek adalah meniru strategi yang sudah dilakukan di Indonesia, seperti pengantar makanan dan paket. Ini terbukti ampuh di Indonesia selain layanan transportasi orang.

Namun perlu dicatat bahwa pemain pada bisnis antarmakanan ini juga sama sengitnya dengan transportasi. Kecepatan pengiriman makanan dan paket berlangsung dengan baik dan jumlahnya juga banyak. Selain itu rival terbesar di Singapura, Grab juga mulai membangun layanan antarmakanan juga. 

Gandeng perusahaan lokal

Perbedaan dengan Indonesia, Gojek menjadi pendatang di Singapura. Mereka perlu melibatkan diri dari bawah untuk berhubungan dengan pemangku kepentingan, mitra dan juga calon penggunanya. 

Mereka harus bermitra dengan perusahaan lokal dan memberikan keleluasaan perusahaan itu untuk memutuskan arah bisnis. Ini sebagai cara untuk menjalankan bisnis yang sesuai dengan kultur Singapura.

Kepala Eksekutif Gojek, Nadiem Makarim nampaknya juga memikirkan hal yang sama. Ia berkata saat mengumumkan rencana masuk ke negara di Asia Tenggara, akan memberikan kesempatan perusahaan baru untuk menikmati keuntungan dari operasional yang dilakukan Gojek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya