Indonesia Tuntut Akses Sumber Daya Antariksa yang Adil

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin
Sumber :
  • Dokumen LAPAN

VIVA – Indonesia menyuarakan pemanfaatan sumber daya antariksa yang adil bagi negara berkembang dan mendorong penggunaan ruang antariksa untuk tujuan damai. 

Suara delegasi Indonesia tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin dalam pertemuan tingkat tinggi Peringatan UNISPACE +50 di Vienna, Austria, 20-21 Juni 2018. 

"Indonesia menekankan pentingnya akses berkeadilan atas sumber daya antariksa dan pemanfaatan Geo Stationary Orbit (GSO) bagi negara-negara berkembang," ujar Thomas dikutip dari laman LAPAN, Sabtu, 23 Juni 2018. 

Dalam pertemuan tersebut, Thomas menekankan pandangan strategis Indonesia dalam pengelolaan sumber daya antariksa. Thomas mengatakan sumber daya tersebut harus memberi manfaat bagi seluruh umat manusia dan penggunaan ruang antariksa tanpa dibatasi dengan pengakuan dan militerisasi antariksa. 

Selain itu, Thomas juga mendorong pentingnya peningkatan kerja sama internasional dalam kegiatan keantariksaan untuk tujuan damai. 

Menurutnya, UNISPACE + 50 merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan kembali komitmen negara terhadap prinsip-prinsip penggunaan ruang antariksa tersebut.

Dalam pertemuan tingkat tinggi UNISPACE+50 tersebut, Thomas dikukuhkan sebagai Wakil Ketua I pertemuan United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space/UNCOPUOS atau Komite PBB untuk Penggunaan Antariksa untuk Tujuan Damai periode 2018-2019.

Jangan Coba-coba Meretas LAPAN

Kegiatan UNISPACE+50 dihadiri oleh para menteri, wakil menteri, kepala lembaga antariksa nasional, dan delegasi dari negara-negara anggota PBB. Acara ini menghasilkan resolusi rancangan space as a Driver of Sustanaible Development untuk diadopsi di Sidang Majelis Umum PBB ke-73 tahun 2018.

LAPAN akan terus mendukung resolusi agar UNCOPUOS dapat menjalankan perannya dan mandat yang diberikan sehingga negara-negara berkembang yang memiliki kemampuan di bidang keantariksaan semakin maju. (ase)

Matahari Tepat di Atas Kabah 5 Hari Jelang Idul Adha
Sinar Matahari.

Indonesia Mengalami Ekuiluks, Wilayah Ini yang Pertama Merasakan

Indonesia memasuki fenomena ekuiluks mulai Selasa hari ini, 25 Januari 2022. Ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang sama dengan panjang malam.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2022