- www.theverge.com
VIVA – Klaim bahwa smartphone iPhone tidak dapat dibobol, ternyata dapat dibantah. Pendiri perusahaan Hacker House, Matthew Hickey menemukan celahnya.
Hickey menyatakan, bahwa peretas hanya membutuhkan ponsel dalam keadaan menyala dan terkunci, serta kabel USB. Saat iPhone dicolokkan, para peretas tinggal mengetikkan tebakan kata kuncinya menggunakan papan ketik.
Cara ini untuk menghindari membuka ponsel lewat layar, dan tidak ada batasan kesalahan kata kunci. Selain itu, proses tersebut akan membuat permintaan interupsi dari iPhone sangat sibuk saat berusaha menghapus data pemilik, seperti dilansir dari laman Engadget, Senin 25 Juni 2018.
Ia sendiri mengaku telah melaporkan masalah ini pada pihak Apple. Bug tersebut dinyatakan tidak sulit diidentifikasi, dan kemungkinan besar sudah pernah ditemukan sebelumnya.
Saat kejadian penembakan di kota San Bernardino, Amerika Serikat beberapa tahun lalu, penegak hukum meminta Apple membuka kunci iPhone milik pelaku. Namun akhirnya, perusahaan intelijen Cellebrite yang berhasil mendapatkan aksesnya.
Apple nampaknya juga sadar atas kerentanan tersebut. Perangkat lunak iOS 12 terbaru menampilkan fitur mode Restricted, untuk memotong kemampuan iPhone saat terhubung dengan kabel USB setelah satu jam.
Batasan waktu itu dibuat, karena peretas dianggap memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk mengirimkan kombinasi kata kunci ke dalam perangkat.
