- REUTERS/Aly Song
VIVA – Apple dikabarkan membuat desain ulang aplikasi Maps miliknya dengan pengumpulan data terbaru, citra satelit dan peta rute dengan sensor.
Apple tidak mengiyakan desain baru dari aplikasi yang diluncurkan sejak 2012. Tetapi, saat uji coba di San Fransisco Bay Area, akan terlihat perbedaan visual dengan Apple Maps saat ini dengan versi lamanya.
Apple bakal menyediakan Maps dengan desain terbaru ini pada semua versi iOS.
"Kami memutuskan melakukan ini lebih dari empat tahun lalu. Kami mengatakan, 'di mana kami ingin membawa Maps? Hal apa yang ingin dilakukan dengan Maps?" ujar Wakil Presiden Senior Apple, Eddy Cue, dilansir laman The Sun, Senin 2 Juli 2018.
Apple juga berjanji, aplikasi ini tidak akan mengambil data apapun dari iPhone penggunanya.
Apple menyebutnya, akan menggunakan segmen perjalanan yang telah digunakan oleh pengguna. Namun, penggunaan tersebut akan dibuat anonim untuk penentuan rute valid dan mengumpulkan kemacetan lalu lintas secara real-time.
Apple mengklaim, tidak akan ada yang dapat mengetahui awal atau akhir perjalanan saat menggunakan aplikasi itu. Termasuk, tidak akan mengetahui data tersebut berasal dari mana. Jadi, baik Apple ataupun pihak ketiga tidak akan bisa menggambarkan perilaku penggunaan Maps.
Pengaturan soal penggunaan data itu telah dipasang Apple. Pengguna pun bisa menonaktifkan fitur lokasi dan pengaturan privasi aplikasi.
Data inilah yang menjadi perubahan terbesar dari Apple pada Maps terbarunya. Cue menyatakan, perusahaannya telah beralih dari data pihak ketiga ke informasi milik mereka sendiri.
"Kami sadar bahwa, mengingat apa yang kami lakukan dan dimana kami ingin membawanya (aplikasi Maps), kami ingin melakukannya sendiri," tuturnya.
Selain soal data, Maps terbaru ini akan memiliki fitur pelacakan rute untuk van. Apple menggunakan sensor LIDAR untuk fitur itu, sensor yang sama saat mobil self-driving dengan data GPS dan memindai sebuah wilayah.