Akuisisi Grab atas Uber Merusak Kompetisi

Kantor Uber dan Grab.
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVA – Akuisisi Grab atas Uber di Singapura mendapat ancaman dari komisi anti monopoli setempat. Competition and Consumer Commission of Singapore (CCCS) mengumumkan investigasi mereka menunjukkan akuisisi itu telah merusak dan melanggar ketentuan undang-undang anti persaingan usaha atau Competition Act.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Dengan demikian, CCCS menegaskan, merger Grab atas Uber berpotensi menutup peluang kompetisi di pasar layanan berbagi tumpangan di Negeri Singa tersebut. Lembaga Singapura itu juga berkesimpulan akuisisi Grab itu membuat tarif layanan bakal menjadi lebih tinggi. 

"CCCS sementara menemukan transaksi (akuisisi) tersebut telah menghapus persaingan antara Grab dan Uber, yang mana satu sama lain merupakan pesaing terdekat. Entitas gabungan ini kemungkinan bisa menaikkan tarif," jelas lembaga tersebut dalam keterangannya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 5 Juli 2018. 

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Dalam kesimpulan penyelidikannya, CCCS merekomendasikan untuk penerapan denda bagi para entitas yang terlibat dalam akuisis tersebut.

Namun, CCCS membuka konsultasi publik untuk melihat melihat masukan perbaikan rekomendasi untuk mengatasi masalah akuisisi Grab atas Uber tersebut. Bahkan lembaga Singapura itu mengatakan, ada kemungkinan akuisisi tersebut dibatalkan kecuali ada langkah yang diusulkan publik cukup dasar untuk mengatasi kompetisi bisnis berbagi tumpangan di Singapura. 

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

Atas penyelidikan CCCS, Grab tak sepakat dengan hasil akhir tersebut. Sebagai langkah perlawanan, Grab mengajukan banding atas hasil kesimpulan lembaga anti anti persaingan usaha tersebut. 

"CCCS tampaknya telah mengambil pendekatan yang sempit dalam mendefinisikan kompetisi. Sementara kami adalah salah satu pemain transportasi paling handal. kami bukan satu-satunya pemain di pasar ini," ujar perwakilan Grab. 

Perusahaan yang didirikan Anthony Tan itu berpandangan, kesimpulan dan solusi yang dikeluarkan CCCS malah kontraproduktif untuk perekonomian Singapura. Menurut Grab, sikap CCCS malah bertentangan dengan peraturan pro investasi dan pro bisnis Singapura dalam konteks perekonomian pasar bebas. 

"Kami akan mengambil semua langkah yang tepat untuk mengajukan banding atas keputusan ini," ujar perwakilan Grab. 

CCCS memulai penyelidikan akuisisi Grab atas Uber pada 27 Maret 2018, atau sehari setelah merger tersebut diumumkan. Pada 13 April lalu, CCCS merilis hasil penyelidikan sementara, dan memerintahkan Grab menghentikan proses mengambil data operasional Uber yang termasuk data riwayat perjalanan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya