Teknologi Keamanan Bandara Ini Bisa Terintegrasi ke Database Polri

Sejumlah penumpang beristirahat menunggu jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wira Suryantala

VIVA – Perusahaan teknologi China, Huawei, juga menyediakan teknologi keamanan di bandara bernama Digital Aviation. Terdapat dua konsep pada solusi ini. Pertama, peta jalur keluar masuk pesawat di Bandara dari status. Kedua, lokasi pesawat hingga jalur bagasi.

Duel Xiaomi dan Huawei Memanas di Ranah Mobil Listrik

Product Manager Huawei Indonesia, Eric Sugiono mengungkapkan, teknologi ini bisa diintegrasikan dengan database Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Menurutnya, petugas di runway juga dibekali dengan handy talkie dengan fitur multimedia. Mereka bisa melaporkan segala masalah yang terjadi di lapangan kepada ruangan komando.

Kembangkan Sistem Berkendara Canggih, Toyota Bakal Gandeng Huawei

Laporan secara realtime juga bisa dilakukan dengan adanya fitur video call di perangkat tersebut. Selain itu, ada pula kamera pengenalan wajah (face recognition) yang merekam semua orang di bandara.

Laptop yang Bisa Menangkap Sinyal WiFi Ratusan Meter Dijual di Indonesia

Untuk keamanan, alarm akan menyala saat ada orang atau pun barang mencurigakan. "Seratus orang sekaligus untuk capture mempunyai database kapan masuk. Teknologi pengenalan wajah (ditempatkan) di pintu masuk dan keluar," kata dia di Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.

Dengan begitu, ketika ada pelaku kejahatan dan masuk bandara, bisa langsung dikenali oleh kamera tersebut. Kendati demikian, Eric mengaku jika teknologi ini hanya sebagai alat bantu saja.

Bandara ataupun lokasi keramaian mana pun yang menggunakan teknologi tetap membutuhkan keamanan untuk memastikan orang-orang mencurigakan yang ter-capture kamera pengenal wajah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya