Menkominfo: Data Disalahgunakan Facebook, Lapor ke Kami

Sosial media Facebook
Sumber :
  • REUTERS/Charles Platiau

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara meminta masyarakat yang merasa datanya disalahgunakan Facebook dan Cambridge Analytica, untuk segera lapor ke Kominfo. Facebook memang sudah melaporkan tidak ada data pengguna dari Indonesia yang menjadi korban bocor data. 

Menerapkan Perlindungan Data Pribadi Bukan Tugas yang Mudah

"Kepada warga negara Indonesia yang merasa datanya digunakan tidak benar oleh Facebook melalui aplikasi Cambridge Analytica tolong kasih tahu ke kami," ujarnya di Jakarta, Jumat malam 20 Juli 2018. 

Facebook mengirimkan surat kepada Kominfo yang menyatakan tidak ada data pengguna Indonesia yang disalahgunakan bersama Cambridge Analytica. Namun, menurut Rudiantara, pernyataan itu klaim dari Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Untuk menyelidiki benar atau tidaknya laporan Facebook itu, maka ia meminta masyarakat untuk melaporkan kepada kementerian bila datanya disalahgunakan oleh platform itu melalui aplikasi yang dibangun oleh Cambridge Analytica. 

Rudiantara tak mau berkomentar lebih lanjut soal gugatan dari Heru Sutadi dan Kamilov Sagala yang dinilai salah alamat. Kedua orang tersebut menggugat Facebook dan Cambridge Analytica ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang gugatan akan diselenggarakan 21 Agustus 2018. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

"Orang ngajuin ke pengadilan punya hak. Biar saja enggak apa-apa," ucap Rudiantara. 

Facebook telah memberikan hasil investigasi awalnya melalui surat kepada Kominfo. Platform itu mengklaim tidak ada data dari pengguna Indonesia yang diambil oleh Cambridge Analytica. Selain itu, Facebook juga menyatakan hasil penyelidikan awal mereka hanya 30 juta pengguna yang disalahgunakan dan semua korbannya adalah pengguna warga Amerika Serikat. 

Facebook memang sedang terkena krisis data pengguna. Ada 87 juta pengguna Facebook beberapa negara yang disalahgunakan Cambridge Analytica. Angka tersebut termasuk 1 juta pengguna dari Indonesia.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya