- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Untuk mendorong perkembangan Internet of Things atau IoT, Telkomsel menghadirkan pusat teknologi Telkomsel Innovation Center serta laboratorium khusus Telkomsel IoT Lab. Program tersebut bertujuan membangun ekosistem dari IoT.
"Tentunya berharap mendorong perkembangan IoT lebih cepat lagi. Memberikan manfaat yang maksimal bagi bangsa, negara dan masyarakat umumnya," kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, di Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.
Ririek menuturkan, tidak bisa lagi Indonesia mengharapkan teknologi yang berasal dari luar negeri, dan sudah seharusnya mengembangkannya secara mandiri.
Ia mengatakan, semua pihak termasuk pelaku industri bisa juga membuat perkembangan IoT di Indonesia lebih cepat lagi. Menurutnya, Telkomsel tak bisa menjalankan program ini secara mandiri, butuh pihak lain untuk menjalankannya.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah mentoring dan boot camp oleh pakar di bidang IoT, akses jejaring bagi startup, pengembang, dan sistem integrator bersama pelaku industri. Selain itu, Telkomsel Innovation Center juga membuat laboratorium IoT-nya sendiri.
Solusi IoT yang sudah digunakan salah satunya Efishery. Laboratorium itu membuat teknologi untuk pemberian pakan secara otomatis dan terhubung dengan internet. Ada pula bike sharing dari Banopolis, smart bin waste management system bersama Danone, Alfamat, dan Smash.
Vice President Technology and System Telkomsel, Indra Mardiatna menjelaskan, Telkomsel telah membangun beberapa laboratorium, yaitu di Jakarta, Bandung, dan juga kampus Universitas Indonesia. Laboratorium khusus IoT ini sudah dibangun sejak tahun lalu dan mulai bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan dari sisi IoT-nya.
Untuk menambah pusat IoT ini, Indra mengatakan, akan melihat respons dari yang sudah ada. Telkomsel mengaku sedang menyiapkan laboratorium IoT pada wilayah yang ekosistemnya paling mungkin untuk dikembangkan.
"Sedang menyiapkan satu tempat, mungkin kira-kira ekosistem mana yang paling pas. Misalnya di Yogya cukup startup developer, maka segera penambahan," kata Indra.
