- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Menghindari aksi peretasan yang pernah dialami pada ajang Olimpiade Musim Dingin 2018, Olimpiade Pyongchang di Korea Selatan, penyelenggara konektivitas Asian Games 2018 bersiap menghadapinya. BUMN telekomunikasi Telkom menyiagakan 2700 orang untuk menjadi Satgas selama pesta olahraga se-Asia tersebut berlangsung.
"Telkom ada 2700 orang karena titik-titik tertentu yang kritis harus ditunggui orang," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Jakarta, Kamis petang 26 Juli 2018.
Menurutnya, prosedur pengecekan memang harus selalu dilakukan, selain konektivitas dari penyedia jaringan. Saat ini persiapan jaringan menuju Asian Games sudah mulai siap digunakan. Pengecekan dilakukan seperti internet saat pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018. Untuk venue Paragliding, kesiapan jaringan akan menunggu sampai mendekati perlombaan dimulai.
"Konektivitas bergantung pada pertandingan. Kalau konektivitas sudah lebih dari 90 persen, kalau saya katakan," ujar Rudiantara.
Untuk mendukung Asian Games, Telkom menyediakan bandwidth 222 Gbps internet di Jakarta dan Palembang selama Asian Games berlangsung. Selain itu, perusahaan pelat merah itu juga menyediakan 967 access point Wi-fi, masing-masing kecepatannya 100 Mbps.
Selain itu, anak usaha Telkom, Telkomsel juga akan uji coba jaringan 5G mereka. Salah satunya untuk autonumous car dan di beberapa pertandingan.
Rudiantara menuturkan, teknologi tersebut dikerahkan supaya kesan positif Indonesia di mata para atlet dan official negara lain.
"Indonesia dari sisi teknologi tidak ketinggalan. Terutama dari sisi non-hardware," jelasnya.
