Peta Wilayah Gempa Lombok Berbasis Satelit

Kerusakan bangunan di Bali akibat gempa bumi di Lombok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Gempa 7,0 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu petang 5 Agustus 2018. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, episentrum gempa petang kemarin berada pada titik koordinat 116,48 derajat Bujur Timur dan 8,37 derajat Lintang Selatan. 

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Jika dibandingkan dengan gempa pekan lalu, gempa 7 SR pada Minggu petang ini berada di posisi lebih masuk ke daratan Pulau Lombok. Episentrum Gempa Lombok pada 29 Juli 2018 berada di posisi titik koordinat 116, 55 derajat Bujur Timur dan 8,26 derajat Lintang Selatan. 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis peta wilayah bencana Gempa Lombok berbasis citra satelit. 

Top Trending: Arti Gempa Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Jayabaya Ramalkan Pulau Jawa Ini

Pada peta yang diolah oleh Pusat Teknologi dan Data penginderaan Jauh serta Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN itu menampilkan informasi peta bagaimana gempa mengguncang seluruh wilayah Lombok. Episentrum gempa 5 Agustus ditandai dengan simbol merah, sedangkan episentrum gempa 29 Juli ditandai dengan warna kuning.

Dari informasi peta tersebut, pusat kota Lombok, Mataram yang jauhnya sekitar 45-50 kilometer dari episentrum gempa terdampak begitu hebat. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers kemarin menyebutkan kerusakan paling tinggi terjadi di Mataram. Meskipun lokasinya berjarak 50 kilometer dari pusat gempa, namun Dwikorita mengungkapkan, getaran kuat akibat gempa dirasakan di daerah Mataram. Data BMKG menunjukkan, guncangan yang dirasakan di Mataram mencapai skala MMI VII.  

Baru Terjadi, Ini Arti Gempa di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa

Dalam Skala Mercalli yang mengukur kekuatan gempa Bumi, BMKG menuliskan skala MMI VII digambarkan kondisi ini membuat tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan. 

   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya