Tinggal Tunggu Waktu Manusia Digantikan Robot dalam Pekerjaan Kantor

Ketika robot menemani masa tua lansia di Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon

VIVA – Robot menggantikan peran manusia dalam pekerjaan yang membutuhkan pemikiran tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Chief Economist Bank of England, Andy Haldane menyatakan bahwa revolusi industri berikutnya adalah saat robot mengambil alih pekerjaan kantor. 

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Salah satu pekerjaan yang kemungkinan akan diambil alih oleh robot adalah adalah akuntan. "Tiga revolusi industri pertama mengenai mesin besar, mengganti manusia melakukan pekerjaan manual, namun saat (revolusi) keempat akan berbeda," ujar Haldane, dilansir laman Express, Rabu, 22 Agustus 2018. 

Skala kehilangan pekerjaan pada revolusi industri keempat diperkirakan Haldane akan sebesar tiga revolusi sebelumnya. Oleh karena itu dibutuhkan banyak lapangan pekerjaan baru di masa depan guna menghindari pengangguran akibat penggunaan robot dan teknologi.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Dalam revolusi sebelumnya, keberadaan robot mesin di pabrik-pabrik membuat pekerjaan semakin sulit dicari. Pada akhirnya berbuntut pada masalah keuangan dan meningkatkan level ketidaksetaraan di antara manusia.

“Sisi gelap dalam revolusi teknologi akan selalu ada mengikuti,” ujarnya.
 
Sebelumnya, penelitian yang dilakukan Universitas Oxford mengamati 350 akademisi. Mereka ditanya kapan saat titik balik dalam kemajuan robot terjadi.  Hasilnya 50 persen percaya kemungkinan AI bisa menangani tugas yang dikerjakan sebelumnya oleh manusia, dalam 45 tahun ke depan. Selain itu 120 tahun lagi pekerjaan manusia akan menjadi otomatis.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Salah satu yang akan cepat tergantikan dengan mesin adalah pekerjaan sebagai sopir. Sebab, saat ini sudah mulai diperkenalkan teknologi mobil tanpa pengemudi.
 

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024