Game Fortnite Menurun, Kenapa?

Game Fortnite
Sumber :
  • Instagram/@fortnite

VIVA – Perusahaan riset game SuperData mengungkapkan pertumbuhan game terkenal Fortnite ternyata mengalami penurunan laju dalam beberapa waktu belakangan ini. 

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

"Para pemain menghabiskan US$ 8,2 juta (Rp 120,1 miliar) pada game digital di Juli, naik 3 persen dari bulan yang sama tahun lalu," tulis laporan SuperData, dilansir laman Venture Beat, Jumat 24 Agustus 2018. 

Hasil lain dari laporan itu menunjukkan, pertumbuhan Fortnite datang dari konsol. Sedangkan penurunan terjadi pada PC Premium, menurun hingga 14 persen dari tahun ke tahun. 

Turun 12,76 Persen, BPS Catat Kinerja Impor Maret US$17,96 Miliar Gegara Ini

SuperData menunjukkan, Fortnite memiliki Battle Pass baru pada Juli. Namun pendapatannya tidak bertumbuh seperti terakhir kali merilis salah satu lanjutan premium. 

"Puncak (kenaikan) Fortnite kemungkinan segera muncul. Pendapatan Fortnite hanya naik 2 persen dari Juni. Kenaikan sangat sederhana walaupun pengembang Epic Games rilis Season 5 dari game pertengahan bulan ini," tulis laporan tersebut. 

8 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Dunia

Namun Fortnite tak melulu mengalami kegagalan. Pada Mei lalu, perusahaan itu berhasil membukukan pendapat US$ 318 juta atau Rp4,6 triliun di semua platform.

Fortnite adalah game free to play di konsol. Game tersebut melanjutkan penjualan game pad, headset, kartu mata uang, dan tema konsol sendiri. Selama ini, tidak ada game free to play konsol yang punya efek sukses pada semua kategori. 

Namun mendekati libur Natal, nampaknya game konsol kembali gigit jari. Hadiah Natal telah berubah menuju smartphone dibandingkan konsol. 

Konsol tidak memiliki daya tarik hadiah seperti ponsel. Xbox One dan PlayStation 4 datang berbarengan beberapa tahun belakangan ini, tapi efek Natal tidak terjadi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya