Ingin Lapor Cepat Konten Negatif, Pakai Qlue

Aplikasi Qlue
Sumber :
  • Twitter/qluesmartcity

VIVA – Platform Qlue ingin mengembangkan aplikasinya menggunakan Artificial Intelligence alias kecerdasan buatan. Teknologi ini digunakan agar laporan masyarakat bisa lebih cepat dikerjakan. 

Polda Metro Jaya Dalami Soal Laporan Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

"Ke depannya bercita-cita ingin mengembangkan, menganalisis ada Artificial Intelligence. Demand-nya masyarakat ingin mendapatkan jawaban semakin cepat," ujar Head of Public Relation Qlue, Sarah Ramadhania, di Jakarta, Senin 27 Agustus 2018. 

Dengan adanya teknologi, dia mengatakan, masyarakat ingin memiliki jawaban dari setiap aduannya dengan lebih cepat. Salah satu solusi masalah itu, membuat AI yang bisa menganalisis secara langsung. 

Hasto Usul Kasus Connie Bakrie Disetop, Minta Aparat Fokus Usut Korupsi Tambang

Sarah mencontohkan, nantinya teknologi ini bisa mempelajari konten-konten negatif dan jika ada yang melaporkan bisa melakukan tindakan. 

Untuk teknologi Artificial Intelligence ini, dia mengatakan Qlue sedang proses mengembangkannya. Rencananya akan dirilis dalam tahun ini juga. 

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Soal Qlue yang kini menjadi salah satu saluran aduan konten negatif, Sarah menyatakan tidak ada perbedaan yang mendasar dengan laporan publik yang sudah ada pada platform tersebut sebelumnya. Laporan yang dibuat tetap sama, namun saat ini diteruskan langsung ke Kementerian Kominfo

Setiap laporan yang masuk, Qlue akan memberikan notifikasi dengan menandainya warna merah, kuning dan hijau. Untuk saat melapor akan berwarna merah.

Selanjutnya laporan yang ditindaklanjuti ataupun dan dibaca akan dilabeli dengan warna kuning. Jika laporan sudah selesai ditindaklanjuti dengan berwarna hijau. 

Saat instansi sudah menyelesaikan laporannya, maka Qlue akan mengubah tanda menjadi hijau. Untuk laporan ke Qlue harus disertai foto dan tidak boleh berbentuk tangkapan layar. 

"Jadi kalau di Kominfo, kalau yang hate speech-nya sudah ada, tindakan bisa difoto buktinya," ujarnya.

Dengan menyertakan bukti itu, Qlue ingin menunjukkan keterbukaan. Selain itu dia mengatakan masyarakat menjadi merasa diperhatikan oleh pemerintah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya