Banyak yang Berantem di Medsos, Kominfo: Dunia Maya Butuh Regulasi

Prof. Henry Subiakto
Sumber :
  • Dok. VIVA

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan kehadiran Internet Of Things (IOT) sebagai akibat dari Revolusi Industri 4.0., jelas mendatangkan sejumlah keuntungan, namun 'efek samping' IoT juga menjadi hal lain yang tak dapat dimungkiri.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Misalnya, penyebaran hoax, pesan palsu, berita bohong menjadi semakin mudah dilakukan dan banyak bertebaran di dunia maya saat ini. Karena itulah, sudah menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat untuk bersikap lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya.

"Dunia maya juga dirasa perlu untuk diregulasi, karena banyaknya hal yang dapat dilakukan oleh manusia di dunia maya tersebut," kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika bidang Komunikasi dan Media Massa, Henry Subiakto, di Kampus UMY, Selasa 28 Agustus 2018.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Menurutnya negara Indonesia ini sangat besar, namun dalam kehidupan masyarakatnya masih terjadi pemisahan antara satu dengan lainnya (segregasi). Bahkan kondisi tersebut juga terjadi di dunia maya (media sosial).

"Masuknya teknologi internet yang bisa mengubah segalanya ini dapat mengakibatkan permasalahan multikultur, karena kita dapat bertemu dengan orang yang sangat berbeda dari kita. Dan kita semua berkumpul di media sosial sehingga terjadilah keributan-keributan. Padahal kita ini membutuhkan persatuan, bukan perpecahan," ujarnya.

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Oleh sebab itulah, Henry pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran hoax dan pesan serupa yang bertebaran di media sosial.

Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat harus bijak dan netral dalam memverifikasi konten dengan melihatnya dari berbagai sudut pandang.

"Kalau menerima pesan hoax, masyarakat kita sekarang ini cenderung melakukan koreksi pesan dalam ruang lingkup yang sama. Seharusnya bukan hanya di ruang lingkup yang sama. Karena dunia maya itu memiliki algoritma tersendiri yang dapat mengetahui karakteristik kita," ujarnya menambahkan.

Maksudnya, jika kita mengecek suatu pesan hanya di ruang lingkup yang kita suka saja, maka hal tersebut hanya akan menguatkan pesan yang akan kita terima.

"Karena itulah, masyarakat benar-benar perlu untuk diliterasi tentang algoritma dunia maya ini. Zaman sekarang kita melakukan bisnis di dunia maya. Mencari teman di dunia maya, bahkan berantem pun di dunia maya. Sehingga dunia maya ini memang perlu diregulasi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya