Pecat Karyawan yang Curang, Tokopedia Dipuji PSSI

Ilustrasi Tokopedia
Sumber :
  • Twitter/@tokopedia

VIVA – Beberapa hari lalu, Tokopedia telah memecat beberapa karyawannya terkait penipuan kampanye flash sale pada hari jadi mereka yang ke-9. Akibat penipuan itu, banyak konsumen mengeluhkan tentang 49 item yang sulit mereka dapatkan.

Kado Pernikahan Peralatan Rumah Tangga buat Sahabat, Pasti Bermanfaat

Peneliti Siber Sehat Indonesia (PSSI), Renaldi Tambunan turut memberikan apresiasi atas tindakan Tokopedia. 

"Awalnya ada banyak keluhan dari masyarakat, kenapa beberapa item sulit didapatkan. Ternyata pihak Tokopedia responsnya cukup cepat dan mengadakan audit ke sistem mereka. Ini yang patut kita apresiasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Agustus 2018.

DJKI - Tokopedia Bantu Kembangkan Usaha Produk Indikasi Geografis

Pemecatan itu bukanlah lagi menjadi kabar yang simpang siur, Tokopedia sudah mengonfirmasi pemberhentian tersebut. Sayangnya jumlah karyawan yang melakukan hal tersebut tidak diungkap secara gamblang, hanya dari info yang beredar sekitar 40-48 orang.

"Tidak semua e-commerce mau membuka diri ke publik terkait fraud yang terjadi pada sistem mereka. Harusnya ini menjadi contoh baik bagi yang lainnya untuk ke depannya nanti. Kegiatan flash sale sangat sering dilakukan oleh e-commerce, namun di waktu yang bersamaan, barang yang dijual juga seringkali habis dalam waktu yang sangat singkat," ujar Renal. 

Peringatan Penting, Hati-Hati dengan Penawaran Haji Tidak Resmi di Media Sosial

Di Indonesia sendiri terdapat undang-undang yang melindungi konsumen. Menurutnya berapa barang yang mereka sediakan, haruslah ada secara nyata. Contohnya, seperti pre-order ponsel yang langsung habis dalam hitungan menit. Hal tersebut tentu mengundang banyak tanya. 

"Saya berharap peristiwa ini menjadi perhatian dari e-commerce. Ke depan sebaiknya ada kewajiban bagi para penyelenggara flash sale untuk menyebutkan jumlah yang dijual. Selain sebagai pengontrol internal sistem mereka, konsumen juga bisa mengukur sejauh mana kesempatan mereka mendapatkan barang tersebut." ujarnya. 

Praktik kecurangan ini memang sudah lumrah terjadi, namun sistem dan organisasi Tokopedia berhasil mendeteksi. Renaldi tidak ingin flash sale hanya dijadikan sebagai senjata menaikkan traffic web dan aplikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya