Amankah Simpan Data di Cloud, Begini Penjelasannya

Ilustrasi cloud computing.
Sumber :
  • www,pixabay.com/wynpnt

VIVA – Potensi bisnis komputasi awan (cloud computing) di Indonesia sangat besar. Meski begitu, isu kerentanan keamanan dan privasi sempat membuat khawatir pengguna, di mana mereka mempertanyakan soal kebocoran data.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Direktur PT Infinys System Indonesia, Louis Larry, menegaskan bahwa saat ini isu tersebut sudah tidak menjadi hal yang perlu ditakuti. Ia pun menganalogikan simpan data di cloud seperti loker dengan kuncinya.

"Ibaratnya kita menyediakan loker. Terus kita kasih kunci dan pelanggan yang pegang kuncinya. Jadi, keamanan di cloud ini sudah tidak membahas masalah keamanan lagi," kata dia di Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Terkuak, Toko Frame Mampang yang Alami Kebakaran Maut Tidak Punya Pintu Darurat

Louis menuturkan perkembangan cloud yang sangat besar seperti sekarang karena dukungan dari raksasa teknologi global seperti Microsoft maupun Alphabet, induk usaha Google, yang terus-menerus menekankan bisnis ke cloud.

Pada kesempatan yang sama, Sales and Marketing Manager Infinys System Indonesia, Bachtiar Rifai menambahkan, saat ini perusahaannya sedang mempersiapkan sertifikasi ISO 207001 yang direncanakan sudah dimiliki pada akhir 2018.

UNICEF Desak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak Mematikan

"Sertifikasi ini sedang dalam proses pengajuan dan berlaku untuk semua produk yang kita punya mulai dari data center sampai hardware, sehingga akses ter-manage dengan rapi. Lulus sertifikasi tahun ini menjadi salah satu faktor keamanan lebih terjamin," ungkap Bachtiar.

Tak heran bila Infinys meluncurkan sebuah solusi virtual machine (VM) terbaru bernama Kilat VM 2.0. Layanan ini dibangun khusus sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dalam negeri.

Kilat VM 2.0 memiliki kemampuan yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kecepatan akses dan penulisan data sebesar 2,3 kali dan kemampuan prosesor meningkat 1,7 persen.

"Solusi ini menyasar para penggiat UMKM dan perusahaan rintisan atau startup, serta yang bisa memilih paket solusi dengan kapasitas kecil dengan harga Rp70 ribu per bulan," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya