- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Baru-baru ini dunia maya tengah dihebohkan dengan situs kpk-online.com, di mana situs tersebut bukanlah situs resmi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia. Bukan cuma KPK, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga jadi korban hoax tersebut.
Gambar karangan bunga yang memberi selamat atas peluncuran TVPK dan KPK Online yang mengatasnamakan instansi tersebut beredar luas. Lewat akun Twitter, @kemkominfo mengklarifikasi hoax ini, Sabtu, 8 September 2018.
"Sehubungan beredarnya foto karangan bunga yang seolah-oleh dikirimkan oleh Menteri @kemkominfo pada peluncuran TVPK & KPKOnline.com, kami tegaskan bahwa Kemkominfo tidak pernah mengirimkan karangan bunga tsb, @KPK_RI," cuit akun tersebut.
KPK juga menyikapi kabar bohong ini. Mereka pun menegaskan tidak pernah memberi keterangan apapun pada situs kpk-online.com.
"Beberapa waktu sebelumnya juga muncul tulisan di website kpk-online.com. Kembali ditegaskan Juru Bicara KPK tidak pernah diwawancarai oleh pihak-pihak yang mengaku pengelola website tersebut," isi klarifikasi akun Twitter @KPK_RI siang ini, Sabtu, 8 September 2018.
Berdasarkan pantauan VIVA, website tersebut sudah tidak lagi dapat diakses. KPK mengingatkan semua pihak untuk bertindak profesional. Mereka meminta jika ada kepentingan hukum untuk melawan negara, maka untuk tidak mengatasnamakan nama institusi negara.
"KPK mengimbau pada seluruh pejabat atau penyelenggara negara, agar segera melaporkan pada KPK atau kantor kepolisian setempat jika ada pihak-pihak yang mengaku dari KPK, menyampaikan janji dapat mengurus perkara atau meminta imbalan, fasilitas dan bahkan sejumlah uang," seru KPK di Twitternya.
Alasan Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN dan MA
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron telah melakukan gugatan terhadap Dewas KPK ke Mahkamah Agung (MA) dan PTUN.
