Taksi Argo Vs Taksi Online, Mana yang Lebih Dipilih Konsumen?

Pengemudi wanita mempersiapkan kendaraan saat mengikuti program 'Kartini Masa Kini' yang diselenggarakan di pool Blue Bird, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Makin kencangnya bisnis transportasi online berbasis tumpangan atau ride-sharing membuat perusahaan transportasi konvensional harus berpikir keras supaya terus bertahan.

Vinfast Jadi Armada Andalan Taksi Online

Di satu sisi, pada era digitalisasi seperti sekarang, para pemain taksi online dianggap punya ruang inovasi yang lebih besar.

Cukup menekan aplikasi dengan sentuhan jari, taksi online sudah bisa dipesan. Sementara, sisi lain, taksi argo dengan usianya yang 'lebih dewasa' dinilai lebih rentan menghadapi persoalan inovasi. Meskipun mereka masih eksis di jalanan kota-kota besar. Lantas, dengan adanya 'digitalisasi taksi', bagaimana nasib taksi argo?

Motif Sopir Taksi Online Peras Rp 100 Juta Penumpangnya, Kebelet Nikah Belum Ada Biaya

Di mata Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk, Amelia Nasution, argo tetap menjadi bagian dari kebutuhan konsumen.

"Kami prinsipnya multi-channel access. Argo masih relevan untuk konsumen. Dari komposisi pun antara argo dengan pemesanan melalui aplikasi tetap sama," kata dia kepada VIVA, Sabtu, 8 September 2018.

Top Trending: Kisah Nyata Konser Ghaib hingga 3 Personel Polsek Main Kartu

Amelia memandang, eksistensi taksi argo di jalanan semakin moncer dengan adanya aplikasi mobile yang dikembangkan perusahaan berkode emiten BIRD ini seperti My Blue Bird.

Menurutnya, kemampuan aplikasi taksi argo tetap diandalkan konsumen. Meski begitu, Amelia mengaku jika taksi argo terus berinovasi dalam hal transaksi yang memungkinkan konsumen untuk membayar taksi dengan nontunai melalui e-voucher maupun kartu kredit.

Selain itu, lanjut Amelia, Blue Bird juga telah meluncurkan fitur Easy Ride yang merupakan bentuk penyempurnaan dari sistem pembayaran di taksi argo. Artinya, konsumen bisa memberhentikan taksi di jalan, tetapi bisa melakukan pembayaran nontunai melalui aplikasi.

"Fitur Easy Ride ini adalah kemampuan kami melihat taksi yang tersedia di sekitar lokasi, serta sistem penilaian untuk pengemudi untuk meningkatkan kualitas layanan. Jadi, taksi argo sudah terbuka pada perwujudan cashless society," jelas dia.

Untuk itulah, Blue Bird memberikan penghargaan Road Stars Award pada Sabtu, 8 September kemarin, sebagai apresiasi dan penghargaan kepada internal customers (pengemudi) yang menunjukkan integritas dan dedikasinya dalam memberikan layanan kepada external customers (pelanggan setia).

"Pemberian penghargaan ini merupakan bagian dari Hari Pelanggan Nasional untuk memberikan apresiasi kepada internal dan external customers," ungkap Amelia.

Saat ini Blue Bird mengoperasikan 25 ribu kendaraan, dan hadir di 18 kota utama di Indonesia antara lain Jakarta, Denpasar, Bandung, Makassar, Medan, dan Pekanbaru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya