- Instagram/@mahkamahkonstitusi
VIVA – Pemerintah dalam waktu dekat ini akan membuka rekrutmen calon pegawai negeri sipil atau CPNS. Badan Kepegawaian Negara memprediksikan peminat tes CPNS bakal mencapai sekitar enam juta pelamar, meningkat dari 2,4 juta pelamar pada tes tahun lalu.
Menjelang rekrutmen CPNS, Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrokrasi menggelar rapat koordinasi. Rakor melibatkan sejumlah lembaga negara termasuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan mengatakan dalam proses tes CPNS, institusinya memang selalu terlibat dalam mengamankan materi tes supaya tetap terjamin kerahasiaannya.
"Kegiatannya adalah mengamankan naskah soal dengan penyandian/enkripsi, dan menerapkan tanda tangan digital dalam proses pengumumannya," ujar Anton kepada VIVA, Senin 10 September 2018.
Langkah ketat itu dilakukan Badan Siber dengan tujuan dokumen tes CPNS terjamin aspek autentifikasi dan integritasnya.
Dia mengatakan, dalam tiap rekrutmen CPNS, Badan Siber selalu dilibatkan di dalam kepanitiaan nasional, bahkan sejak institusi tersebut masih bernama Lembaga Sandi Negara. Jadi pengamanan sudah menjadi hal yang rutin.
Selama mengawal rekrutmen CPNS, Anton mengatakan aman-aman saja. Dokumen atau naskah tes tak pernah bocor ke publik.
"Alhamdulillah sampai saat ini tak terjadi itu," katanya.
Selain mengamankan dokumen, Anton menjelaskan, institusinya juga akan memperkuat sistem teknologi informasi tes CPNS dari potensi serangan siber. Dia menuturkan, selama terlibat dalam rekrutmen CPNS, tak pernah sampai kejadian sistem terancam oleh serangan siber.
"Ya tentu akan kami perkuat. Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik," ujarnya. (Dhi)
