Seperti Manusia, Robot AI Punya Kecenderungan Jadi Rasis

Ilustrasi penggunaan robot dalam aktivitas manusia.
Sumber :
  • REUTERS/Michaela Rehle

VIVA – Kehadiran robot dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tak hanya menggeser sumber daya manusia pada bidang pekerjaan tertentu. Menurut penelitian, robot ternyata memiliki kecenderungan untuk bersikap rasis dan diskriminatif.

Berharap Implementasi AI Bisa Lebih Luas

Hal tersebut diungkapkan sebuah studi dari Cardiff University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Tim peneliti menemukan bahwa makhluk yang tercipta dari mesin tersebut dapat mempelajari prasangka dan nilai seperti yang dilakukan manusia.

Dalam permainan uji coba komputer, AI diminta untuk memberikan salah satu dari tim mereka sendiri atau kelompok robot. Penilaian terhadap siapa anggota yang akan dilepaskan, didasarkan pada reputasi individu robot.

AI Bisa Tahu Hidup dan Mati Manusia

Ketika permainan berlangsung dan ribuan simulasi diterapkan, para peneliti menemukan bahwa robot AI mampu menyerahkan salah satu anggotanya berdasarkan kesamaan dengan kelompok yang akan dimasuki.

"Dengan mengadakan simulasi ini lebih dari ribuan kali, kami mulai mengerti bagaimana prasangka berevolusi dan kondisi yang mempromosikan atau menghambatnya," ujar penulis studi dari Cardiff University, Roger Whitaker, dilansir laman Express, Senin, 10 September 2018.

Ditambah Gregoria Mariska, Indonesia Kirim 3 Wakil ke Final Swiss Open 2024

Dia melanjutkan proteksi dan penilaian dari kelompokrobot mirip dengan kekuatan alam dan evolusi, itu bisa dengan mudah menjadi insentif pada populasi virtual.

Dengan penemuan tersebut, peneliti menganggap bahwa itu menjadi kabar buruk bagi manusia karena robot mendapatkan satu kekuatan lagi untuk masa depan.

Selain kemampuan diskiriminasi, robot dikabarkan bisa bekerja dalam bidang yang membutuhkan pemikiran. Kemungkinan, kejadian ini akan terjadi pada tahun 2045 mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya