Gojek Mulai Ancam Grab di Vietnam

Presiden Jokowi saksikan peresmian Gojek di Vietnam
Sumber :
  • www.daiphongland.com

VIVA – Layanan Gojek di Vietnam, Go-Viet, telah menunjukkan progres yang memuaskan. Belum sampai dua bulan sejak mengaspal di jalanan Vietnam, Go-Viet telah meraih mencuri perhatian publik Vietnam.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Pendiri dan Kepala Eksekutif Gojek, Nadiem Makarim menjelaskan, selama enam pekan mengaspal, Go-Viet sudah meraih pangsa pasar 35 persen dalam kompetisi layanan roda dua on demand di Ho Chi Minh City. Dalam kurun waktu tersebut, kata Nadiem, aplikasi Go-Viet sudah diunduh 1,5 juta kali. 

"Kami terhormat debut di Vietnam. Indonesia dan Vietnam punya pandangan bahwa penggunaan teknologi untuk mengubah ekonomi digital. Vietnam adalah negara pertama rencana ekspansi internasional Gojek," jelas Nadiem dalam peresmian operasi Go-Viet di Hanoi dikutip dari Daiphongland, Rabu 12 September 2018. 

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Tanda-tanda sukses Go-Viet sejatinya sudah terlihat sejak sebulan dalam uji coba. Saat masih uji coba, Go-Viet sudah memiliki 25 ribu mitra pengemudi

Sedangkan Grab yang merupakan pemain lama di Vietnam, menurut perkiraan sudah menggaet 175 ribu mitra pengemudi dan pengendara motor di Vietnam. 

Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan

Setelah Gojek resmi mengaspal di Vietnam dengan nama Go-Viet pada akhir Juli kemarin, Grab bergerak cepat agar lahan bisnisnya tidak diambil. Salah satunya bermitra dengan perusahaan yang bergerak di layanan pembayaran asal Vietnam, MOCA.

Nadiem menuturkan, warga Vietnam memang menginginkan layanan yang lebih aman dan ingin lebih banyak pilihan layanan. Menurutnya Go-Viet akan menjemput keinginan warga Vietnam tersebut. 

Bos Gojek itu menegaskan, dengan peluncuran Go-Viet akan membuat pasar Vietnam makin kompetitif dan berkelanjutan. 

Direktur Umum Go-Viet, Nguyen Viet Duc meyakini Go-Viet akan sukses dengan tiga faktor kunci, yaitu teknologi terkini, staf yang memahami pasar domestik Vietnam dan sokongan sumber daya finansial yang kuat. 

Peresmian layanan Go-Viet di Hanoi disaksikan oleh pejabat kedua belah negara. Dari Indonesia, Presiden Jokowi, Menkominfo Rudiantara. Sedangkan dari Vietnam hadir Menteri Transportasi Nguyen Van The. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya