Manusia Purba Pemilik Gen Ini seperti Punya 'Kekuatan Super'

Ilustrasi manusia purba.
Sumber :
  • Phys.org

VIVA – Gen yang hilang jutaan tahun lalu mungkin membantu manusia purba membuat perubahan dari lingkungan hutan menjadi hidup sebagai pemburu-pengumpul di Savannah, Afrika.

Profil Irjen Daniel Kapolda Papua Barat yang Minta Maaf Gegara Anak Buah Salah Ketik 'Manusia Purba'

Hal ini diungkapkan oleh hasil penelitian dari Universitas California, Amerika Serikat, yang menggunakan tikus rekayasa sebagai objek.

Mutasi terkait kekurangan gen disebut CMAH dengan beberapa perubahan kunci pada tubuh hominid awal, seperti kaki panjang dan otot gluteal yang kuat membantu spesies manusia dalam ketahanan fisik mereka.

Cek Fakta: Ditemukan Fosil Manusia Raksasa Berukuran 7 Meter

Kehilangan CMAH disebutkan sebelumnya berhubungan dengan tingkat kesuburan manusia modern serta risiko terkena kanker dari daging merah. Inilah yang membuat manusia terpisah dari leluhur sebagai pemilik gen tersebut.

"Kami menemukan perbedaan genetik pertama antara manusia dengan kerabat evolusi terdekat, simpanse, lebih dari 20 tahun lalu," kata peneliti Ahit Varki, dilansir dari Daily Mail, Kamis, 13 September 2018.

Alasan Manusia Purba jadikan Gua sebagai Tempat Tinggal

Dalam penelitiannya, Varki membangun roda berjalan bagi tikus dan menginvestigasi perbedaan antara yang memiliki gen dan tidak. Tikus tersebut direkayasa agar kekurangan gen.

Manusia purba.

Menurut dia, tikus yang kekurangan gen tidak mudah lelah. Hewan pengerat itu juga memiliki peningkatan respirasi mitokondria dan otot kaki belakang, serta mendapat manfaat dari peningkatan pada pasokan darah serta oksigen.

"Kami mengevaluasi kapasitas latihan (pada tikus yang kekurangan gen CMAH) dan mencatat bahwa performa mereka meningkat selama uji coba dan setelah 15 hari dari berlari," tuturnya.

Ia memperkirakan peningkatan yang sama juga terjadi pada nenek moyang manusia. Varki menyatakan bahwa manusia mungkin telah memiliki hominid awal dengan keuntungan secara selektif pada gerakan mereka saat menjadi pemburu di wilayah terbuka.

Menurut Varki dan para peneliti, gen CMAH yang hilang 2 hingga 3 juta tahun silam pada Homogenus hasil dari mutasi. Mutasi itulah yang mengubah cara manusia menggunakan asam sialat, atau keluarga dari molekul gula yang ada pada sel hewan.

Selain itu, berefek pada setiap tipe sel di tubuh manusia. Kehilangan CMAH tidak semuanya bagus. Meskipun mungkin menjadikan manusia menjadi pelari terbaik dan meningkatkan kekebalan. Hal ini juga meningkatkan risiko kanker dan diabetes.

"Mereka pedang bermata dua. Konsekuensi dari kehilangan single gen dan molekular kecil mengubah biologi dan kemampuan manusia yang kembali pada asal usul kita," kata Varki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya