Waspada 2 Ancaman Siber Jelang Pemilu 2019, Bisa Bikin Chaos

Ilustrasi hak pilih perempuan dalam pemilu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA – Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN diminta mewaspadai dua ancaman yang akan mengganggu jalannya Pemilihan Anggota Legislatif dan Presiden serta Wakil Presiden 2019. Kedua ancaman yang dimaksud adalah serangan deface atau mengubah tampilan dan hacking atau peretasan akun media sosial.

Pejabat Korsel, AS, dan Jepang Ngumpul di Washington, Bahas Ancaman Siber Korut

"Bentuk serangan yang umum dan sering dilakukan adalah deface atau mengubah tampilan. Tapi, serangan masif dan berbahaya sebenarnya yang mengubah data secara diam-diam. Beruntungnya, suara yang dihitung dalam pemilu kita nanti adalah suara dari kertas fisik. Dihitung manual," kata pengamat siber Pratama Persadha kepada VIVA, Senin malam, 17 September 2018.

Menurutnya, penghitungan cepat di situs atau website Komisi Pemilihan Umum memang hanya sebagai informasi kepada masyarakat, karena hitungan resmi tetap berada di sistem manual. Selain itu, Pratama mengingatkan, BSSN juga harus waspada terhadap serangan peretasan akun media sosial.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

"Aksi saling meretas akun media sosial resmi penyelenggara dan partisipan pemilu harus diwaspadai. Bila provokator berhasil meretas dan mengambilalih akun media sosial KPU, misalnya. Mereka bisa melakukan postingan kontroversial. Akibatnya, masyarakat jadi chaos," tegas dia.

Pratama melanjutkan, banyaknya model ancaman membuat penyelenggara pemilu maupun instansi terkait perlu menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga lainnya.

Indonesia Mendapat 97 Ribu Serangan

Selain BSSN, pengamanan siber lainnya adalah Cyber Crime Polri, Deputi Siber Badan Intelijen Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta pakar keamanan siber.

Ia juga menyayangkan salah satu masalah utama dari pengamanan siber pada sistem elektronik ini adalah belum menjadi hal yang benar-benar diprioritaskan. "Mereka akan diprioritaskan bila sudah terjadi serangan dan bentuk lainnya. Ini yang harus diperbaiki bersama," papar Pratama. (ren)

Pers rilis Polrestabes Palembang ungkap kasus ilegal akses berupa bobol ATM oleh WNA asal Rusia bersama hacker Meksiko.

WNA Asal Rusia Kongkalikong dengan Hacker Meksiko Bobol ATM di Palembang

Tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan bersama Unit Pidana Umum Satreskrim Polrestabes Palembang, memongkar kasus pembobolan ATM yang libatkan WNA.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2024