Pasar Cloud Computing Besar, Developer Lokal Didorong Bikin Aplikasi

Ilustrasi cloud computing.
Sumber :
  • www,pixabay.com/wynpnt

VIVA – Pangsa pasar cloud computing global tahun ini diprediksi nilainya mencapai US$178 miliar atau Rp2.611 triliun. Sementara di Indonesia pangsa pasarnya diperkirakan sebesar Rp33 triliun hingga akhir 2018.

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Berkembangnya pasar ini dipicu oleh banyaknya perusahaan yang mulai memindahkan infrastruktur IT ke layanan cloud computing, baik skala enterprise maupun UKM/startup.

Vice President of Cloud Business Alcatel-Lucent Enterprise APAC Region, Samuel Tourbot, menyebut layanan cloud computing akan menjadi infrastruktur vital untuk menggerakan ekonomi digital serta mewujudkan Program 1.000 Startup di Indonesia.

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

Untuk itu, Samuel berharap para pengembang atau developer dan komunitas developer Indonesia bisa memanfaatkan cloud computing dalam menciptakan aplikasi yang mempermudah hidup manusia dan menghubungkannya dengan pasar yang tepat.

Selain itu, membangun aplikasi mobile juga sangat penting dalam meningkatkan daya saing dengan developer luar negeri.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Menurut Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia, Adios Purnama, pihaknya memiliki platform Rainbow yang tidak terbelenggu dengan kapasitas, sehingga bisa menjaring jutaan pengguna.

Platform ini merupakan solusi cloud on-demand dengan teknologi jaringan dan komunikasi berbasis customer premies equipment (CPE).

Oleh karena itu, perusahaan teknologi asal Prancis itu Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) secara resmi mengumumkan pemenang ALE Hackathon 2018 pada Jumat, 21 September pekan lalu.

Turnamen yang telah dibuka sejak 3 Mei 2018 ini merupakan sebuah inisiatif yang menantang para pengembang untuk membuat aplikasi untuk menjawab tantangan di lima sektor, yaitu pemerintahan, kesehatan, perhotelan, pendidikan, dan transportasi.

"Turnamen ini membuktikan bahwa potensi para generasi muda dalam mengembangkan aplikasi masih sangat besar. Hasil seleksi dan penilaian memutuskan 20 tim berhasil menciptakan aplikasi kreatif dan inovatif berbasis platform Rainbow. Mereka akan bergabung dengan Komunitas Pengembang Internasional ALE," kata Adios, dalam keterangannya, Selasa, 25 September 2018. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya