Hengkangnya Pendiri WhatsApp dari Facebook Terungkap

CEO Facebook, Mark Zuckerberg (tengah).
Sumber :
  • REUTERS/Leah Millis

VIVA – Penyebab hengkangnya salah satu pendiri aplikasi pesan instan WhatsApp, Brian Acton, dari Facebook terungkap. Ia ternyata berselisih dengan Chief Executive Officer Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Mengutip Reuters, Rabu 26 September 2018, Acton menolak monetisasi masuk ke dalam WhatsApp, sedangkan kedua petinggi Facebook justru sebaliknya. Ia mengatakan bahwa Facebook ingin menjual alat bisnis untuk mengobrol dengan pengguna WhatsApp yang diikuti oleh alat analisis.

Namun, Acton mengatakan, enkripsi end-to-end WhatsApp menghalanginya. Hal tersebut membuat Facebook mempertanyakan dan mencari cara untuk menawarkan wawasan analitik bisnisnya ke pengguna WhatsApp sambil menjaga lingkungan yang terenkripsi.

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu

Laporan itu menyebut kalau Acton telah mengusulkan untuk memonetisasi WhatsApp melalui model pengguna terukur, yang membebankan pengguna setelah sejumlah besar pesan gratis habis terpakai. Tapi, usulan Acton ditolak mentah-mentah Sandberg.

Acton diketahui menghabiskan delapan tahun bersama WhatsApp sebelum meninggalkan Facebook pada September tahun lalu. Pendiri WhatsApp lainnya, Jan Koum, menyusul Acton pada April 2018 karena kehilangan salah satu pendukung privasi terkuat di media sosial terbesar di dunia itu.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Ketika dikonfirmasi, Facebook tidak segera menanggapi komentar atas laporan tersebut. Baru-baru ini, pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, memilih untuk meninggalkan Facebook pada Senin kemarin, 24 September 2018. Lagi-lagi, informasi yang beredar karena 'gesekan kuat' dengan Zuckerberg.

Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024