Pemprov DKI Jakarta Klaim Siap Hadapi Bencana Alam

Gempa Bumi di Lebak, Banten, terasa hingga Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Jakarta sebagai ibu kota Indonesia turut menjadi pusat ekonomi serta perkumpulan populasi. Keadaan kota pada siang hari dipenuhi 12,3 juta penduduk, tetapi mengalami penurunan pada malam hari menjadi 10 juta penduduk.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Alhasil, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai banyak hal utama untuk dipikirkan

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Tri Indrawan mengungkapkan Jakarta memiliki indeks risiko sebesar 23,3 persen, di mana angka tersebut masuk ke dalam kriteria sedang.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

"Jakarta memiliki 6.086 sekolah dan madrasah. Mereka berkumpul di tempat yang cukup riskan, belajar di ruangan yang agak sempit. Kami sedang menerapkan sekolah rawan bencana," kata dia Jakarta, Kamis, 27 September 2018.

Tri menuturkan bahwa pemerintah menciptakan edukasi terkait bencana. Kebiasaannya ketika mereka selesai mempelajarinya, siswa terkadang lupa mengenai apa yang harus dilakukan. Mereka menjadi panik. Menurutnya penerima edukasi harus mempunyai reflek, bukan hanya sekadar pengetahuan.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

"Selain sekolah kita juga mempunyai 1.016 gedung bertingkat. Kalau tidak diatur dengan baik bisa berpotensi bencana. Kita lakukan pembinaan. Kita berharap menemukan solusi," jelas Tri.

Apabila terjadi bencana, ia berharap rumah sakit dan sentra ekonomi tetap berjalan. Ibu kota memiliki 200 rumah sakit yang belum terhitung dengan puskesmas.

Layanan masyarakat tersebut harus tertata dengan baik, begitu juga pasar modern dan tradisional yang diharapkan dapat aman dari bencana.

"Pemda DKI selalu sigap 1x24 jam. Bencana sekecil apapun akan kami tanggapi. Jika terjadi bencana alam bukan hanya tanggung jawab kita, tapi juga turut menjadi bagian dari para stakeholder yang ada di Jakarta," ungkap Tri. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya