Demi Bibit Unggul, 2 Ribu Guru dan Siswa RI Bakal Dikirim ke Casio

MoU Kemendikbud kirim guru dan siswa ke Casio
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan Casio Computer Co. Ltd. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kompetensi siswa dan guru. 

Sosok Menteri yang Mencetus Sistem Zonasi dan Alasan di Balik Penerapannya dalam PPDB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, penandatanganan MoU menandai upaya bersama dalam meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, khususnya dalam pengembangan kompetensi di bidang sains, teknologi, kerekayasaan, dan matematika (STEM). 

"Kerja sama ini suatu langkah yang sangat bagus untuk mempercepat proses peningkatan kapasitas para guru, khususnya matematika di level SMA dan SMK dan level yang lebih rendah, terutama dalam pengampu mata pelajaran di sekolah masing-masing," ujar Muhadjir di kantor Kemendikbud, Senayan Jakarta, kemarin. 

Sejarah Munculnya Sistem Zonasi dalam PPDB yang Sering Tuai Kontroversi

Dengan adanya MoU itu, Kemendikbud mengirimkan puluhan para siswa untuk magang belajar teknologi selama tiga bulan di perusahaan Casio di distrik Amphoe Chokcai, Nakhon Ratchasima, Thailand. Pengiriman ini dilakukan agar para siswa berguru dan mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. 

"Akan diberangkatkan nanti 20 orang siswa, dilatih di Pabrik Casio di Thailand. Siswa memperkuat keterampilan mereka sehingga memasuki dunia kerja yang kompetitif," ujarnya. 

Menteri Nadiem Batalkan Hasil Pemilihan Rektor UNS, Ada Apa?

Tak hanya para siswa, Kemendikbud akan mengirimkan para guru untuk belajar di perusahaan Casio yang tujuannya agar menambah wawasan pengetahuan yang nantinya akan diajarkan kembali ke para murid tingkat SMA atau SMK. 

Apabila nanti dirasa hasilnya bagus dari puluhan orang yang mendapatkan pelatihan dan pembelajaran di sana, maka ditargetkan ke depannya akan mengirimkan jumlah yang lebih banyak lagi.

"Kami akan mengirim setidaknya ada 2.000 orang ke perusahaan Casio di Jepang, Thailand dan Singapura. Sehingga bisa meningkatkan kapasitas guru-guru matematika kita," ujarnya. 

Muhadjir meyakini, kemitraan ini akan membawa pengaruh positif bagi pelajar Indonesia, sehingga mereka memiliki kompetensi unggul untuk menjadi calon pemimpin masa depan yang lebih baik. 

Wakil Presiden Eksekutif Casio Computer, Hiroshi Nakamura mengungkapkan rasa bangganya dapat berkontribusi dalam pengembangan pendidikan STEM di Indonesia. 

“Kami telah mengamati kebutuhan para pendidik dan peserta didik di Indonesia dengan saksama, agar mampu memberikan perangkat terbaik yang kami yakini bisa meningkatkan kompetensi peserta didik dalam bidang sains, teknologi, kerekayasaan dan matematika,” kata Hiroshi. 

Hiroshi menuturkan, semua program yang telah dirancang ini agar bisa meningkatkan kompetensi pengajar dan peserta didik di Indonesia, yang diikuti dengan penyediaan perangkat kurikulum, metode pembelajaran dan bahan ajar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya