- BBC Indonesia
VIVA – Facebook mengumumkan sekitar 90 juta akun telah diretas karena masalah keamanan. Peretas atau hacker memanfaatkan kerentanan dalam kode Facebook, yang berdampak pada fitur 'View as'. Kerentanan ini memungkinkan pengguna melihat seperti apa profil mereka saat dilihat orang lain.
Dikutip dari laman Mirror, Senin 1 Oktober 2018, kerentanan ini memungkinkan penyerang mencuri password Facebook, yang kemudian digunakan untuk mengambil alih akun pengguna. Walaupun masalah tersebut sudah diselesaikan, menurut seorang pakar akan ada serangkaian phishing.
Serangan phishing terjadi ketika penyerang berpura-pura mengirim surat elektronik terpercaya, membodohi pengguna agar membuka email yang berbahaya. Kepala Eksekutif CybSafe, Oz Alashe mengatakan, Facebook akan memberitahu pihak berwenang setelah mendeteksi kerentanan.
"Kemungkinan serangan phising akan secara cepat meminta pengguna mengubah kata sandi Facebook melalui email, kemudian mengarahkan mereka ke situs phishing berbahaya. Sangat penting untuk ekstra waspada," ujarnya.
Menurut Digital Care, ada beberapa tanda yang harus pengguna waspadai, yaitu teman Facebook tiba-tiba mengalami perubahan perilaku, permintaan pertemanan dengan seseorang yang sebelumnya sudah berteman, permintaan uang, item aplikasi gratis, mendapat hadiah setelah isi formulir, formulir yang didahului dengan log in akun, video yang tidak cocok dengan judul, dan tata bahasa serta komentar yang buruk.
Jika pengguna mendapati hal tersebut, yang harus Anda lakukan adalah mengirimi mereka pesan melalui Messenger secara langsung. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melaporkannya ke Facebook dengan mengirim email ke phish@fb.com.