Kominfo: Fotonya yang Hoax, Bukan Bantuan Kemanusiaan FPI

Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan tidak pernah menyampaikan kalau Organisasi Masyarakat Front Pembela Islam tidak melakukan aktivitas bantuan kemanusiaan Gempa Bumi di Palu, Sulawesi Tengah, tersebut berita bohong atau hoax.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kominfo, Ferdinandus Setu, yang dimaksudkan hoax di sini adalah gambar atau foto yang disertakan dalam informasi tersebut.

"Fotonya yang hoax. Ada gambar tertulis 'Gerak Cepat Relawan FPI Evakuasi Gempa Palu 7,7'. Ini kami dapat laporan dari masyarakat melalui email resmi Kominfo," kata Ferdinandus di Gedung Kominfo Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

3 Cara Menjual Uang Koin Rp1.000 Melati Biar Untung, Bisa Capai Rp100 Juta?

Ia melanjutkan, setelah mendapat laporan maka Kominfo melakukan crawling dan menganalisa atas kebenaran foto itu. Hasilnya bahwa gambar tersebut sudah pernah disebarkan sebelum Gempa Bumi Sulawesi Tengah terjadi.

"Sekitar tahun 2015 dan saat itu terjadi gempa di Sukabumi. Kami juga tidak pernah menyebut nama FPI," katanya.

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

Ia menambahkan jika gambar tersebut sudah pernah ditayangkan di beberapa situs pada tahun yang sama. Ferdinandus menuturkan foto ini terkait bantuan kemanusiaan FPI di Sukabumi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan dari informasi bohong atau hoax yang biasanya diterima adalah foto atau gambar, tapi caption yang berbeda.

"Yang kemarin dinyatakan keberatan oleh FPI menurut saya ini dua hal yang berbeda. Apa yang dilakukan FPI benar. Mereka sudah membantu saudar-saudara kita di Palu. Tapi foto atau gambarnya ada orang yang membuat caption. Itu yang salah. Kita meluruskan," kata Semuel.

Ia menegaskan Kominfo hanya fokus pada konten yang diragukan kebenarannya, bukan lembaga atau organisasi tertentu. Sebelumnya, Kominfo mengeluarkan sejumlah informasi hoax terkait gempa bumi di Sulawesi Tengah.

Beberapa di antaranya berita Wali Kota Palu, Hidayat, meninggal dunia, gempa bumi susulan, hingga foto bantuan FPI pada korban Gempa Bumi di Palu, Sulawesi Tengah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya