- Hindustan Times
VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku sudah menerima surat balasan dari Facebook Indonesia mengenai kerentanan keamanan sekitar 50 juta akun pengguna dari fitur View As pada Rabu, 3 Oktober kemarin.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, untuk memperbaiki masalah dan melindungi pengguna, Facebook menyatakan tengah melakukan investigasi dan akan melakukan update berkala. Adapun langkah-langkah yang telah diambil adalah sebagai berikut.
Pertama, membahas celah keamanan atau kerentanan yang ada, kedua, melakukan setting ulang atau reset token akses pengguna Facebook yang terdampak sehingga mengharuskan mereka untuk masuk kembali ke Facebook.
"Selain itu, Facebook menyebut secara global sekitar 50 juta akun terdampak juga telah disetting ulang, dan mereka mengaku telah memberitahu pengguna (setelah masuk kembali) melalui pesan di bagian atas Kabar Berita mereka," kata Ferdinandus, dalam keterangannya, Rabu, 10 Oktober 2018.
Keempat, Facebook juga menonaktifkan sementara fitur “Lihat Iklan” saat melakukan tinjauan keamanan, serta kelima, Facebook telah menginformasikan adanya potensi penyalahgunaan data pelanggan kepada penegak hukum.
"Kami terus mendorong Facebook untuk mengumumkan kepada publik Indonesia panduan dan perlindungan terhadap pengguna di Indonesia," ungkap dia.
Sekitar 50 juta token akses sudah dihapus oleh Facebook global, dan fitur View As diakui Facebook telah dimatikan.
Mereka juga mengaku telah memberitahukan pengguna tentang tindakan dan memberitahu pengguna apa yang sedang terjadi.
Geopolitik Global Tak Menentu, Bos BNI Pede Ekonomi RI Sehat dan Stabil
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Royke Tumilaar menjelaskan langkah perseroan terkait perkembangan dinamika ekonomi global.
