Edukasi Bencana, BMKG Bikin Progam Sekolah Tsunami sampai Gempa

Sekolah di Lombok Utara rusak akibat gempa.
Sumber :
  • Satria Zulfikar

VIVA – Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Harry Tirto menjelaskan, saat ini BMKG telah memiliki sejumlah program, dalam upaya mengedukasi masyarakat mengenai fenomena alam dan kebencanaan.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Salah satu program BMKG itu misalnya adalah program sekolah delapan iklim, yang awalnya digagas untuk membantu meningkatkan produksi pangan para petani dan meningkatkan penghasilan bagi kaum nelayan.

"Lalu BMKG juga ada sekolah Tsunami Drill dan Earthquake Drill. Peran sertanya dibantu seluruh lapisan masyarakat baik Pemda dan lain sebagainya," kata Harry di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 13 Oktober 2018.

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

BMKG juga mempunyai program Gladiruang, untuk menyosialisasikan masalah standar evakuasi bagi para pemilik dan penghuni gedung-gedung bertingkat apabila terjadi bencana seperti misalnya gempa atau tsunami.

"Misalnya kalau untuk gedung 40 lantai, maka harus ada 40 captain floor, yakni orang yang terakhir keluar dari lantai tersebut setelah evakuasi dilakukan," ujarnya.

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Harry mengakui, standar operasional prosedur bagi proses evakuasi ini belum secara menyeluruh disosialisasikan dan diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.

"Di Indonesia baru dilakukan di Bali. Di sana sudah ada 80-90 persen penginapan yang sudah punya sertifikasi dan diuji setelah edukasi," kata Harry.

BMKG juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, untuk membuat kebijakan table top exercise.

Kebijakan itu berupa aturan bagi BPBD dalam menyiapkan skenario kebencanaan di beberapa segmen bencana misalnya gempa, tsunami atau bahkan banjir.

"Lalu ada juga Indian Ocean Wave atau IO Wave. Jadi setiap dua tahun sekali kita tes alat-alat yang berkaitan dengan tsunami. Seperti yang kita baru lakukan di 3-4 September kemarin untuk mengetes National Tsunami Service Provider dan Regional Tsunami Service Provider dan mengetesnya dengan skenario," ujar Harry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya