- www.pixabay.com/Aynur_zakirov
VIVA – Peneliti dari Caltech dan NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) telah memperkirakan bahwa jika di planet Mars ada air, maka berarti terdapat oksigen untuk mendukung kehidupan di sana.
Dilansir dari laman Mirror, Rabu, 24 Oktober 2018, Profesor Woody Fischer, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan, "Oksigen adalah bahan utama untuk menentukan kelayakan lingkungan bagi kehidupan, tetapi senyawa itu relatif langka di Mars."
Penelitian sebelumnya menunjukkan, sumber air mungkin terletak di bawah lapisan es di kutub selatan Mars, atau di kolam di bawah tanah yang bersifat asin. Kolam inilah yang lantas memicu minat para peneliti untuk melakukan observasi.
Jika kolam air asin bawah itu cukup dekat ke permukaan Mars, maka secara efektif dapat menyerap oksigen dari atmosfer.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengembangkan model kimia untuk mengamati bagaimana oksigen larut dalam air asin pada suhu di bawah 0 derajat celcius. Mereka kemudian memeriksa iklim global Mars, dan bagaimana perubahannya selama 20 juta tahun terakhir.
Analisis mereka mengungkapkan, pada elevasi rendah dan suhu rendah, oksigen dalam jumlah yang sangat tinggi bisa terdapat pada air, yang dapat menyediakan kebutuhan kehidupan dasar.
Para peneliti berharap temuan mereka dapat menginformasikan misi masa depan ke Mars dengan menyediakan target yang lebih baik untuk rovers mencari tanda-tanda lingkungan yang dapat dihuni di masa lalu atau sekarang.
Sementara itu, di laman The Sun menyebutkan, makhluk seperti spons mungkin saja bersembunyi di bawah permukaan Mars. Mengingat danau bawah tanah yang asin di Planet Merah itu mampu menyediakan oksigen yang cukup untuk mendukung kehidupan, bahkan hewan yang sederhana.
Dr. Vlada Stamenkovic, salah satu peneliti yang hasilnya diterbitkan di Nature Geoscience, mengatakan, air asin juga memiliki kandungan berlimpah akan kalsium dan magnesium yang meningkatkan kekuatan tulang dan sistem metabolisme.
"Tapi, tempat dengan oksigen yang cukup tersedia bagi mikroba aerobik bernapas mungkin ada di seluruh Planet Merah," katanya.
Stamenkovic menambahkan, "Selain itu, sekitar 6,5 persen dari total luas permukaan Mars dapat mendukung konsentrasi oksigen terlarut yang jauh lebih tinggi, memungkinkan oasis aerobik untuk mempertahankan tuntutan respirasi organisme multisel yang lebih kompleks seperti spons."
