Kominfo Akui Sulit Awasi WhatsApp soal Hoax

Ilustrasi hoax.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku penyebaran berita bohong atau hoax soal pemilihan calon presiden dan wakil presiden cenderung menurun.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Hal ini berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia, seperti gempa bumi dan tsunami Palu-Donggala, kecelakaan Lion Air JT 610, dan penculikan anak.

“Memang situasi hoax terkait pilpres ini agak sedikit mereda. Ketika kasus lain muncul, berhenti sejenak," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 November 2018.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Akan tetapi ia mengaku sebaran hoax yang dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa tersebut dan pilpres tetap ada. Ferdinandus mengaku jika hoax tersebut seperti musiman atau tergantung informasi apa yang sedang ramai.

“Justru yang meningkat itu bot, khususnya politik karena kaitannya dengan pilpres. Melihat ada yang memposting bencana, penculikan anak, itu cenderung dari bot yang juga memposting hoax pemerintahan saat ini,” ujarnya menjelaskan.

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Pola hoax di politik juga hampir sama, yaitu mengulang cerita yang sama seperti pada 2014 dari masing-masing calon presiden dan wakil presiden. Walaupun Ferdinandus mengklaim sejumlah masyarakat literasi digitalnya mulai tumbuh tapi penyebaran hoax tetap banyak.

Salah satunya di ranah aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, khususnya WhatsApp Group. Ia mengaku bisa mengelola konten negatif pada platform seperti Instagram ataupun Twitter, namun sulit untuk masuk ke WhatsApp.

“Kendala besar kami di WhatsApp Group. Itu ranah privasi soalnya,” ujar Ferdinandus. Ia menyarankan untuk pengguna WhatsApp yang tidak nyaman dengan penyebaran hoax di grup bisa melapor ke platform aduan konten milik Kominfo.

"Semakin banyak orang yang melapor akan semakin cepat menaikkan prioritas penanganannya." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya