Ponsel 5G Huawei Dilarang Masuk Australia, Alasannya Rawan Hacker

Huawei.
Sumber :
  • http://www.begawei.com

VIVA – Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, dikabarkan terlibat dalam peretasan terhadap jaringan asing. Menurut laporan di Australia, dikutip dari laman Axios, Minggu 4 November 2018, personel Huawei memberikan akses pada mata-mata China, untuk meretas kata sandi "jaringan asing". 

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Sebelumnya, ada banyak tuduhan terkait produsen alat telekomunikasi Huawei dan ZTE, memanfaatkan posisinya untuk memberikan akses pada mata-mata melakukan spionase. Namun, sebagian besar masyarakat tak mengetahui akan adanya hal tersebut. 

Laporan Australia mengklaim: "Layanan spionase China, menggunakan staf raksasa telekomunikasi Huawei, untuk mendapatkan kode akses untuk menyusup ke jaringan asing."

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Serangan itu terjadi dalam dua tahun terakhir. Kini, Australia melarang warganya menggunakan produk Huawei dan ZTE dalam ekspansi teknologi 5G mendatang. Amerika Serikat telah membuatnya tidak dapat berfungsi secara fungsional bagi penyedia layanan untuk menggunakan produk tersebut juga.

Sebelumnya, pada 1 November 2018, sebagaimana dilaporkan laman The Weekend Australia, Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, menuduh pemerintah federal melakukan diskriminasi terhadap perusahaan China. 

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

Lu mengatakan pemerintah Australia memiliki "bias ideologis" terhadap perusahaan teknologi China. "Pemerintah China selalu mendorong perusahaan China untuk mematuhi peraturan dan hukum internasional, ketika melakukan kerja sama ekonomi di luar negeri," kata Kang, dikutip laman The Weekend Australia.

Pernyataan Lu Kang mengikuti komentar direktur jenderal Direktorat Sinyal Australia, Mike Burgess, ia merekomendasikan pelarangan Huawei dan ZTE China, untuk memasok peralatan 5G ke negeri kanguru. 

Burgess menggambarkan perusahaan China sebagai vendor "berisiko tinggi". Taruhannya tinggi dalam membangun jaringan 5G. "Mendapatkan keamanan yang tepat untuk infrastruktur penting kami adalah yang terpenting," kata Burgess.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya