Cara Kreatif Grab Dongkrak Pendapatan Mitra Pengemudi

Logo Grab.
Sumber :
  • VIVA/Tasya Paramitha

VIVA – Memasuki hari kedua penyelenggaraan World Conference on Creative Economy yang digelar Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf, Rabu 7 November 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), sejumlah pembicara, baik dari dalam maupun luar negeri dihadirkan.

Viral Perkelahian Ojol di Medan, Grab: Bukan Gara-gara Berebut Baterai Motor Listrik

Salah satunya adalah Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata yang mengambil tema ‘Becoming The Oil in The Creative Economy Machinary’ dalam sesi yang ia bawakan.

Bercerita mengenai perusahaan yang dipimpinnya tersebut, Ridzki menyebutkan, saat ini Grab mendapatkan 6 juta order tumpangan per hari di 8 negara di Asia Tenggara, yakni Myanmar, Vietnam, Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Terancam Diboikot karena Dituduh Dukung Israel, Grab Bantah dan Donasi Rp3,5 M ke Gaza

Dalam kesempatan tersebut, Ridzki mengungkapkan, Grab menyejahterakan para mitra pengemudi mereka, dengan meningkatkan pendapatan mereka melalui berbagai cara.

“Misi Grab sendiri memang untuk menghubungkan orang dan kami ingin melakukan sesuatu untuk membantu orang lain. Itulah sebabnya kami secara kreatif berusaha untuk terus dapat meningkatkan pendapatan para driver kami,” ujar Ridzki di Nusa Dua, Bali, Rabu 7 November 2018.

Presiden Grab Indonesia Didapuk sebagai Dewan Komisaris

Dia mengatakan, pendapatan utama para mitra pengemudi Grab adalah dari berkendara. Namun, mereka juga mendapat insentif. Tak hanya itu, Ridzki mengatakan, Grab ingin mengubah hidup mereka yang notabene merupakan rakyat kecil menjadi masyarakat ekonomi kelas menengah.

Ia mengklaim, 90 persen mitra pengemudi Grab saat ini memiliki pendapatan yang jumlahnya lebih dari upah kerja minimum di 8 negara tersebut.

“Tapi tidak berhenti di situ. Kami juga ingin keluarga driver kami yang tadinya single income (pendapatan tunggal dari suami/driver Grab) menjadi dual hingga multiple income,” ucapnya.

Caranya adalah dengan memanfaatkan Kudo atau kios untuk dagang online, yang bisa digunakan keluarga para mitra pengemudi di 500 kota di Indonesia. Pada dasarnya, Kudo merupakan platform dagang online milk Grab yang bisa membuat anggota keluarga mitra pengemudi, yakni istri dan anak mereka menjadi pemilik bisnis.

“Dengan bergabung dengan Kudo, istri driver bisa mendapat lebih banyak pemasukan dari lingkungan sekitar. Anak mereka juga bisa buka kafe, kios dagang atau kios makanan. Jadi dari pendapatan rumah tangga tunggal menjadi multiple. Ada sumber pendapatan yang beragam,” kata dia.

Ridzki mengatakan, setiap mitra pengemudi diharuskan untuk membuka rekening bank, yang pada waktunya akan membantu membuka pintu mereka mengajukan pinjaman untuk pembelian kendaraan, rumah, asuransi mikro dan kredit modal kerja.

“Jadi nanti mereka enggak cuma nyewa motor untuk kerja, tapi bisa punya motor sendiri. Begitu juga dengan rumah,” tuturnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya