Tidurnya Orang Salat Tahajud Seberapa Berkualitas?

Ilustrasi salat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA – Tidur terlihat hal sepele, sebab itu merupakan aktivitas rutin keseharian. Namun kualitas tidur sebenarnya mencerminkan pola sehat seseorang. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Dokter spesialis kardiovaskular dan neurologi di Cellcure Center Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Indonesia, Prof. Dr. Taruna Ikrar mengatakan, tidur yang baik dan sehat adalah memenuhi aspek kuantitas dan kualitas. 

Dari sisi kuantitas, durasi tidur juga harus sesuai dengan umur seseorang. Untuk seseorang yang sudah berumur, durasi tidur 5 jam sudah terbilang cukup, untuk anak-anak durasi tidurnya paling tidak harus 7 jam dan pada bayi durasi tidurnya lebih dari 10 jam. 

Kemenkumham DKI Bantah Ada Biaya Alas Tidur di Lapas Cipinang

Kemudian dari sisi kualitas, tidur bisa diukur melalui dua fase utama yakni non-rapid-eye movement (Non-REM) dan rapid eye movement (REM).  

Untuk fase non-REM, melalui tahap misalnya fase mata di balik kelopak mata yang bergerak-gerak, tanda mulai ingin tidur. Tahap selanjutnya saat otot menjadi rileks, gerakan mata terhenti dan aktivitas otak melambat. 

Viral Guru Rekam Muridnya Lagi Tidur

Setelah fase itu, maka tubuh akan mengalami fase deep sleep. Fase berkualitas tidurnya. Pada fase ini aktivitas otak makin sangat lambat, aliran darah yang lebih mengalih ke otot dan mendaur ulang energi fisik tubuh. Sedangkan dalam fase REM, tubuh dalam kondisi yang rileks dan dalam fase ini mimpi terjadi. Selanjutnya menjadikan aktivitas otak menjadi segar.

Bagaimana dengan tidurnya seseorang yang tengah malam bangun beribadah salat Tajahud?

Dr. Ikrar mengatakan, orang yang salat Tajahud berarti seseorang yang dimaksud itu tidak beristirahat saat jam umum orang tidur. Dalam pandangannya, kualitas tidur orang yang bangun untuk Tahajud tak menjadi masalah, sepanjang durasi tidurnya cukup. 

"Yang paling penting saat tidur kemudian terbangun untuk salat Tahajud, orang itu sudah sampai deep sleep," ujarnya kepada VIVA, Rabu 14 November 2018. 

Namun, sebaiknya sebelum Tahajud, seseorang tidur lebih awal. Misalnya pukul 21.00 sudah pergi tidur dan bangun pukul 02.00 atau 03.00 dini hari. 

"Jadi ada orang saya kira salat malam adalah hal menarik, kita. Setelah selesai salat, jangan tidur tapi lanjutkan dengan aktivitas mengaji, dzikir sampai Subuh, itu bagus," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya